Yesaya 63:3
Konteks63:3 "Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan 1 , j dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik k bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; l semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, m dan seluruh pakaian-Ku telah cemar.
Yesaya 63:5
Konteks63:5 Aku melayangkan pandangan-Ku: tidak ada o yang menolong; Aku tertegun: tidak ada yang membantu. Lalu tangan-Ku p memberi Aku pertolongan, dan kehangatan amarah-Ku, itulah yang membantu Aku. q
Markus 14:50
Konteks14:50 Lalu semua murid itu meninggalkan Dia 2 dan melarikan diri. k


[63:3] 1 Full Life : SEORANG DIRILAH YANG MELAKUKAN PENGIRIKAN.
Nas : Yes 63:3
Allah sendiri akan berperang melawan bangsa-bangsa dan mengalahkan mereka; Ia akan menginjak-injak mereka sebagaimana orang menginjak-injak buah anggur di tempat pengirikan (bd. Yoel 3:13; Wahy 14:17-20; 19:15).
[14:50] 2 Full Life : SEMUA MURID ITU MENINGGALKAN DIA.
Nas : Mr 14:50
Kita tidak boleh membandingkan kegagalan Petrus dan murid lain itu pada waktu penangkapan Yesus dengan kegagalan rohani dan moral dari para hamba Tuhan sesudah kematian dan kebangkitan Kristus. Hal ini karena alasan-alasan berikut ini:
- 1) Petrus dan kawan-kawannya pada saat kegagalan belum berada di bawah perjanjian yang baru. Perjanjian itu belum berlaku sampai darah Kristus tercurah di kayu salib (Ibr 9:15-20).
- 2) Petrus dan murid lain belum mengalami kelahiran baru oleh Roh Kudus dalam pengertian PB. Roh Kudus belum diberikan kepada mereka dalam kehadiran-Nya yang mendiami dan menguduskan. Hal itu baru terjadi pada hari kebangkitan Kristus ketika Ia mengembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus" (Yoh 20:22). Kegagalan para murid merupakan kegagalan akibat kelemahan dan bukan kejahatan.
- 3) Ketika Petrus dan murid lain itu meninggalkan Kristus, mereka tidak
memiliki keuntungan seperti yang dimiliki orang yang menyadari berbagai
pengertian moral dari kematian Yesus di kayu salib (lih. Rom 6:1-23).
Mereka juga belum mempunyai iman yang tabah yang dibangunkan oleh
kebangkitan-Nya dari orang mati.
Dengan kata lain, bagian ini tidak dapat dipergunakan sebagai landasan
untuk menerima kembali para pekerja Tuhan yang, karena dosa dan kelalaian
moral mereka sendiri, dengan rela telah mengesampingkan semua syarat bagi
penilik jemaat di dalam kehidupan pribadi dan rohani mereka
(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).