Ayub 10:1
KonteksMazmur 77:1-9
KonteksMazmur 88:15-18
Konteks88:15 (88-16) Aku tertindas a dan menjadi inceran maut sejak kecil, b aku telah menanggung kengerian c dari pada-Mu, aku putus asa. d 88:16 (88-17) Kehangatan murka-Mu e menimpa aku, kedahsyatan-Mu f membungkamkan aku, 88:17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir g sepanjang hari, mengepung aku serentak. 88:18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, h kenalan-kenalanku adalah kegelapan.


[10:1] 1 Full Life : DALAM KEPAHITAN JIWAKU.
Nas : Ayub 10:1
Dalam pasal Ayub 10:1-22 Ayub terus mencurahkan kepahitan hatinya dan perasaannya kepada Allah karena merasa diperlakukan dengan tidak adil. Tetapi sekalipun Ayub merasa bahwa Allah telah menarik kasih-Nya dari dirinya, dia tetap percaya kepada keadilan Allah dan terus bergumul dengan Allah mencari pemecahan untuk masalah pelik ini.
[77:1] 2 Full Life : AKU MAU BERSERU-SERU ... KEPADA ALLAH.
Nas : Mazm 77:2-21
Mazmur ini melukiskan seorang dalam kesulitan besar yang berseru kepada Allah, tetapi tidak dapat menemukan bukti bahwa Dia memberikan tanggapan (ayat Mazm 77:8-10). Orang percaya yang setia kadang-kadang mendapati dirinya dalam situasi yang sama. Apabila demikian, mereka harus bertindak seperti pemazmur: tetap berseru kepada Allah siang dan malam (ayat Mazm 77:2-3) sambil mengingat perbuatan-perbuatan kasih-Nya pada masa lalu. Dalam kelimpahan penyataan Allah dalam diri Anak-Nya, kita diyakinkan bahwa "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia" (Rom 8:32).