Ayub 9:12-13
Konteks9:12 Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? r Siapa akan menegur-Nya: Apa yang Kaulakukan? s 9:13 Allah tidak menahani murka-Nya, t di bawah kuasa-Nya para pembantu Rahab u membungkuk;
Ayub 11:10
Konteks11:10 Apabila Ia lewat, melakukan penangkapan, dan mengadakan pengadilan, siapa dapat menghalangi-Nya? z
Ayub 12:14
Konteks12:14 Bila Ia membongkar, u tidak ada yang dapat membangun kembali; v bila Ia menangkap seseorang, tidak ada yang dapat melepaskannya. w
Ayub 34:29
Konteks34:29 --Kalau Dia berdiam diri, t siapa akan menjatuhkan hukuman? u Kalau Dia menyembunyikan wajah-Nya, v siapa akan melihat Dia, baik itu sesuatu bangsa w atau orang seorang? --,
Bilangan 23:19-20
Konteks23:19 Allah bukanlah manusia, o sehingga Ia berdusta p bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal 1 . q Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara r dan tidak menepatinya? 23:20 Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati, s dan apabila Dia memberkati, t maka aku tidak dapat membalikkannya. u
Pengkhotbah 1:15
Konteks1:15 Yang bongkok tak dapat diluruskan, q dan yang tidak ada tak dapat dihitung.
Pengkhotbah 3:14
Konteks3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia. s
Roma 9:19
Konteks9:19 Sekarang kamu akan berkata kepadaku: v "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? w Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya? x "
Yakobus 1:17
Konteks1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, b diturunkan dari Bapa segala terang; c pada-Nya tidak ada perubahan d atau bayangan karena pertukaran.


[23:19] 1 Full Life : ALLAH BUKANLAH MANUSIA, SEHINGGA IA BERDUSTA ... IA MENYESAL.
Nas : Bil 23:19
Allah bukannya tidak dapat diandalkan, mudah goyah dan berubah pikiran, tetapi oleh tabiat-Nya Dia itu setia kepada janji dan komitmen-Nya. Namun sifat Allah ini tidak menutup kemungkinan bahwa Ia mengubah pikiran atau rencana-Nya sesuai dengan situasi tertentu. Misalnya, kadang-kadang Allah mengubah rencana-Nya mengenai hukuman sebagai tanggapan atas doa syafaat umat-Nya yang setia
(lihat cat. --> Kel 32:11;
lihat cat. --> Kel 32:14)
[atau ref. Kel 32:11,14]
atau sebagai tanggapan atas pertobatan orang fasik (Yun 3:1-10; 4:2).