Kejadian 17:17
Konteks17:17 Lalu tertunduklah h Abraham dan tertawa 1 i serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur j seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur k sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
Kejadian 19:9
Konteks19:9 Tetapi mereka berkata: "Enyahlah!" Lagi kata mereka: "Orang ini datang ke sini sebagai orang asing z dan dia mau menjadi hakim a atas kita! Sekarang kami akan menganiaya engkau lebih dari pada kedua orang itu!" Lalu mereka mendesak orang itu, yaitu Lot, dengan keras, dan mereka mendekat untuk mendobrak pintu.
Kejadian 29:25
Konteks29:25 Tetapi pada waktu pagi tampaklah bahwa itu Lea! Lalu berkatalah Yakub kepada Laban: "Apakah yang kauperbuat terhadap aku g ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku 2 ? h "
Kejadian 42:34
Konteks42:34 lalu bawalah kepadaku saudaramu yang bungsu itu, maka aku akan tahu, bahwa kamu bukan pengintai, tetapi orang jujur; d dan aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu, e dan bolehlah kamu menjalani negeri ini f dengan bebas."
Kejadian 44:4
Konteks44:4 Tetapi baru saja mereka keluar dari kota itu, belum lagi jauh jaraknya, berkatalah Yusuf kepada kepala rumahnya: u "Bersiaplah, kejarlah orang-orang itu, dan apabila engkau sampai kepada mereka, katakanlah kepada mereka: Mengapa kamu membalas yang baik dengan yang jahat? v
[17:17] 1 Full Life : TERTAWA.
Nas : Kej 17:17
Tampaknya untuk sejenak Abraham sedikit tidak percaya (bd. Kej 18:12). Kita perlu maklum bahwa orang yang imannya kuat sekalipun kadang-kadang ragu-ragu juga. Apabila hal ini terjadi dalam kehidupan kita, kita harus tetap taat, sambil berseru kepada Allah untuk memperbaharui iman kita.
[29:25] 2 Full Life : MENGAPA ENGKAU MENIPU AKU?
Nas : Kej 29:25
Mungkin Allah mengizinkan Yakub ditipu oleh Laban dan Lea untuk menghukum dan menyadarkannya akan kejahatan dan derita yang disebabkannya ketika menipu ayah dan kakaknya sendiri (bd. pasal Kej 27:1-46). Kita harus mengerti bahwa sekalipun Allah mengampuni kita untuk suatu dosa tertentu dan memulihkan kita, pada saat yang bersamaan Ia mungkin menghukum kita untuk dosa tersebut (lih. 2Sam 12:7-14). Prinsip Allah tetap sama, "Jangan sesat! ... apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Gal 6:7; bd. Ams 22:8; Hos 8:7; 10:12-13).