Kejadian 41:1-7
KonteksMimpi Firaun
41:1 Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah i Firaun 1 , bahwa ia berdiri di tepi sungai Nil. j
41:2 Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk k badannya; lalu memakan rumput l yang di tepi sungai itu.
41:3 Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu.
41:4 Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah m Firaun.
41:5 Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum n yang bernas dan baik.
41:6 Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur. o
41:7 Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah p Firaun. Agaknya ia bermimpi!
Kejadian 41:15-16
Konteks41:15 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, e tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya. f " 41:16 Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan g kepada tuanku Firaun 2 ."


[41:1] 1 Full Life : SETELAH LEWAT DUA TAHUN LAMANYA, BERMIMPILAH FIRAUN.
Nas : Kej 41:1
Pasal Kej 41:1-57 menunjukkan Allah sedang bekerja di dalam kehidupan Firaun dan Yusuf untuk mengendalikan masa depan bangsa-bangsa dan menyediakan tempat bagi umat pilihan-Nya. Semua bangsa tunduk pada campur tangan Allah dan penguasaan-Nya yang langsung.
[41:16] 2 Full Life : ALLAH ... AKAN MEMBERITAKAN KESEJAHTERAAN KEPADA TUANKU FIRAUN
Nas : Kej 41:16
(versi Inggris NIV -- Allah akan memberikan jawaban). Yusuf menegaskan bahwa Allahnya akan memberikan penafsiran atas mimpi Firaun. Imannya yang terang-terangan pada Tuhan Allah dapat menyebabkannya dihukum mati di hadapan raja Mesir yang menganggap dirinya sendiri dewa.