Keluaran 2:22
Konteks2:22 Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, c sebab katanya: "Aku telah menjadi seorang pendatang d di negeri asing."
Keluaran 3:5
Konteks3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: v tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus 1 . w "
Keluaran 4:19
Konteks4:19 Adapun TUHAN sudah berfirman kepada Musa di Midian: "Kembalilah ke Mesir, sebab semua orang yang ingin mencabut n nyawamu telah mati. o "
Keluaran 14:18
Konteks14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, n apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."
Keluaran 21:26
Konteks21:26 Apabila seseorang memukul mata budaknya laki-laki atau mata budaknya perempuan dan merusakkannya, maka ia harus melepaskan budak itu sebagai orang merdeka pengganti kerusakan matanya itu.
Keluaran 23:8
Konteks23:8 Suap c janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.
Keluaran 32:7
Konteks32:7 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir e telah rusak f lakunya.
Keluaran 33:20
Konteks33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang m Aku dapat hidup."
![Seret untuk mengatur ukuran](images/t_arrow.gif)
![Seret untuk mengatur ukuran](images/d_arrow.gif)
[3:5] 1 Full Life : TANAH YANG KUDUS.
Nas : Kel 3:5
Penyataan awal Allah kepada Musa adalah tentang kekudusan-Nya. Kekudusan artinya pemisahan dari dosa dan kejahatan, serta pengabdian kepada kebenaran. Musa, selaku hamba Allah, harus senantiasa ingat bahwa Allah yang dilayaninya itu kudus -- demikian kudus sehingga manusia akan mati apabila ia memandang-Nya (ayat Kel 3:6; 19:21; Yes 6:1-7; 1Tim 6:16;
lihat art. PENGUDUSAN).
Penyataan awal Allah kepada Abraham adalah tentang kuasa-Nya yang besar; kepada Musa di sini tentang kekudusan-Nya. Hal ini menggambarkan prinsip penyataan bertahap (bd. Kel 6:1-6; Ibr 1:1-2).