Maleakhi 2:7
Konteks2:7 Sebab bibir seorang imam l memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran m dari mulutnya, sebab dialah utusan n TUHAN semesta alam.
Maleakhi 3:7
Konteks3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang z dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah a kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, b firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: c "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"
Maleakhi 2:5
Konteks2:5 Perjanjian-Ku d dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera e dan itu Kuberikan kepadanya--pada pihak lain ketakutan f --dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
Maleakhi 3:15
Konteks3:15 Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: x bukan saja mujur y orang-orang yang berbuat fasik z itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."
Maleakhi 1:9
Konteks1:9 Maka sekarang: "Cobalah melunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita!" Oleh tangan z kamulah terjadi hal itu, masakan Ia akan menyambut a salah seorang dari padamu dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
Maleakhi 1:13-14
Konteks1:13 Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya! m " dan kamu menyusahkan n Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. o Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? p firman TUHAN. 1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang q yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja r yang besar, firman TUHAN semesta alam, s dan nama-Ku ditakuti t di antara bangsa-bangsa. u
Maleakhi 3:14
Konteks3:14 Kamu berkata: "Adalah sia-sia t beribadah u kepada Allah 1 . Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan v terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung w di hadapan TUHAN semesta alam?
[3:14] 1 Full Life : SIA-SIA BERIBADAH KEPADA ALLAH.
Nas : Mal 3:14
Umat itu percaya bahwa sekadar ibadah lahiriah saja kepada Allah sudah cukup untuk memperoleh berkat-Nya; tetapi mereka keliru; karena itu mereka mengira sia-sia beribadah kepada-Nya. Mereka tidak menyadari bahwa hati mereka tidak benar di hadapan-Nya
(lihat art. IBADAH).