Mikha 1:8-11
KonteksNabi meratapi nasib Yehuda dan Yerusalem
1:8 Karena inilah aku hendak berkeluh kesah dan meratap 1 , z hendak berjalan dengan tidak berkasut a dan telanjang, hendak melolong seperti serigala dan meraung seperti burung unta:
1:9 sebab lukanya b tidak dapat sembuh, c sudah menjalar ke Yehuda 2 , d sudah sampai ke pintu gerbang e bangsaku, ke Yerusalem!
1:10 Di Gat janganlah sampaikan berita, janganlah sekali-kali menangis! Baiklah gulingkan dirimu dalam debu di Bet-Le-Afra!
1:11 Berkemaslah, hai penduduk Safir, dengan telanjang f dan malu. Tidak berani keluar penduduk Zaanan. Ratapan Bet-Haezel menghalangi engkau untuk tetap berdiri.


[1:8] 1 Full Life : AKU HENDAK BERKELUH KESAH DAN MERATAP.
Nas : Mi 1:8-9
Mikha menangisi kejatuhan Samaria (bd. ayat Mi 1:6). Hatinya hancur karena mereka menolak Allah sehingga harus dihukum. Apakah kita menyesal dan sedih bila orang terus berdosa terhadap Allah dan sedang menuju kepada kebinasaan dan kemusnahan mereka sendiri?
[1:9] 2 Full Life : SUDAH MENJALAR KE YEHUDA.
Nas : Mi 1:9
Yehuda juga bersalah karena pelanggaran dan pemberontakan terhadap Allah. Jadi, Mikha mengimbau beberapa kota tertentu di Yehuda (ayat Mi 1:10-16) untuk meratapi kebinasaan yang akan menimpa mereka. Nubuat Mikha digenapi ketika Sanherib merebut kota-kota berkubu negeri Yehuda (2Raj 18:13); menurut catatan Asyur, Sanherib merebut 46 kota.