Mikha 1:10
Konteks1:10 Di Gat janganlah sampaikan berita, janganlah sekali-kali menangis! Baiklah gulingkan dirimu dalam debu di Bet-Le-Afra!
Mikha 2:6
Konteks2:6 "Janganlah ucapkan nubuat 1 ," kata mereka itu, "orang tidak mengucapkan nubuat seperti itu! Noda e tidak akan menimpa kita. f "
Mikha 6:3
Konteks6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu 2 ? Dengan apakah engkau r telah Kulelahkan? s Jawablah Aku!
[2:6] 1 Full Life : JANGANLAH UCAPKAN NUBUAT.
Nas : Mi 2:6
Para nabi palsu Yehuda sedang mempersalahkan Mikha karena membawa berita hukuman (bd. Yes 30:10).
- 1) Mereka menolak nubuatnya tentang kesuraman dan kehancuran, serta bersikeras bahwa malu dan aib tidak akan menimpa umat itu karena Allah adalah Allah yang penuh kasih dan pengampunan, bukan murka.
- 2) Berita optimis mereka membiarkan umat itu melanjutkan cara hidup yang berdosa dengan mengabaikan tuntutan-tuntutan kebenaran Allah.
- 3) Kadang-kadang gereja juga menyatakan desakan yang sama ini atas berita positif dari kasih, pengampunan, dan kemurahan Allah, sambil mengabaikan standar-standar kebenaran-Nya dan panggilan-Nya untuk hidup kudus. Gereja yang membiarkan bentuk dosa apapun di antara jemaatnya seharusnya mendengarkan lagi berita yang jelas dari para nabi PL dan para rasul PB (bd. pasal 1Kor 5:1-6:20).
[6:3] 2 Full Life : APAKAH YANG TELAH KULAKUKAN KEPADAMU?
Nas : Mi 6:3-5
Allah bertanya kepada umat-Nya apakah Dia telah mengecewakan mereka dalam suatu hal.
- 1) Apakah itu salah-Nya jika mereka tidak menaati firman-Nya? Apakah Ia telah mengabaikan mereka atau gagal mengasihi mereka sebagaimana mestinya? Jawabnya jelas. Israel tidak ada dalih; Allah telah memperlakukan umat-Nya dengan baik dan sabar sepanjang sejarah mereka.
- 2) Saat ini Allah bisa mengajukan pertanyaan yang sama kepada semua orang yang berpaling dari-Nya. Jikalau kita menjadi tidak setia kepada-Nya dan standar-standar kebenaran-Nya dan menerima cara-cara dunia yang fasik, maka itu tidak akan disebabkan karena Allah tidak setia kepada kita; sebaliknya, karena keinginan kita sendiri dan sikap tidak berterima kasih atas kasih karunia dan kasih-Nya.