Mazmur 103:13-22
Konteks103:13 Seperti bapa sayang e kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia 1 . 103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa f kita 2 , Dia ingat, bahwa kita ini debu. g 103:15 Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, h seperti bunga i di padang demikianlah ia berbunga; 103:16 apabila angin melintasinya, j maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya k tidak mengenalnya lagi. 103:17 Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, l 103:18 bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya m dan yang ingat n untuk melakukan titah-Nya. o 103:19 TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya p di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa q atas segala sesuatu. 103:20 Pujilah TUHAN, r hai malaikat-malaikat-Nya, s hai pahlawan-pahlawan t perkasa yang melaksanakan u firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya. 103:21 Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, v hai pejabat-pejabat-Nya w yang melakukan kehendak-Nya. 103:22 Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, x di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! y


[103:13] 1 Full Life : SAYANG KEPADA ORANG-ORANG YANG TAKUT AKAN DIA.
Nas : Mazm 103:13
Allah menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang sungguh-sungguh takut akan Dia. Takut akan Allah merupakan ketakutan yang memulihkan, yang mendorong kita untuk berbalik dari kejahatan, memelihara semua ketetapan Allah, dan berusaha hidup dekat Tuhan dan kasih karunia-Nya
(lihat art. TAKUT AKAN TUHAN).
Berkat-berkat yang diberikan Allah kepada mereka yang takut akan Dia adalah:
- (1) kasih setia, kasih, dan pengampunan-Nya (ayat Mazm 103:11-12,17; bd. Yes 1:18; 38:17; Yer 31:14);
- (2) kasih dan belas kasihan-Nya seperti seorang bapa (ayat Mazm 103:13-14); dan
- (3) kesetiaan dan kebaikan-Nya kepada anak-anak-Nya (ayat Mazm 103:17).
[103:14] 2 Full Life : DIA SENDIRI TAHU APA KITA
Nas : Mazm 103:14
(versi Inggris NIV -- bagaimana kita terbentuk). Allah menunjukkan belas kasihan akan anak-anak-Nya karena Ia mengetahui kekurangan dan kelemahan mereka. Bahkan pengikut-Nya yang terbaik juga memerlukan belas kasihan Allah. Sebagaimana seorang bapa sangat sayang anak-anaknya ketika mereka gagal, menderita atau disiksa, demikian pula Bapa Sorgawi menderita apabila umat-Nya menderita. Di tengah-tengah kesulitan, kegagalan, dan pergumulan, janganlah kita berpikir bahwa Allah menjauhkan diri atau tidak perduli; sebaliknya, kita harus ingat bahwa mata-Nya memandang kita dengan belas kasihan, dan Dia akan menolong kita sesuai dengan kebutuhan kita (bd. Luk 7:12-13).