Mazmur 2:7
Konteks2:7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku j engkau! Engkau telah Kuperanakkan k pada hari ini 1 .
Mazmur 7:6
Konteks7:6 (7-7) Bangkitlah, o TUHAN, dalam murka-Mu, berdirilah menghadapi geram orang-orang yang melawan p aku, bangunlah q untukku, ya Engkau yang telah memerintahkan penghakiman!
Mazmur 40:1
KonteksMazmur 42:10
Konteks42:10 (42-11) Seperti tikaman maut p ke dalam tulangku lawanku mencela q aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu? r "
Mazmur 69:16
Konteks69:16 (69-17) Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu z baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!
Mazmur 86:16
Konteks86:16 Berpalinglah kepadaku o dan kasihanilah p aku, berilah kekuatan-Mu q kepada hamba-Mu, dan selamatkanlah anak laki-laki hamba-Mu perempuan! r
Mazmur 101:2
Konteks101:2 Aku hendak memperhatikan hidup x yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup y dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku 2 .
Mazmur 102:24
Konteks102:24 (102-25) Aku berkata: "Ya Allahku, janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku! Tahun-tahun-Mu tetap y turun-temurun!"
Mazmur 140:6
Konteks140:6 (140-7) Aku berkata kepada TUHAN: "Allahku l Engkau, berilah telinga, ya TUHAN, kepada suara permohonanku! m "
[2:7] 1 Full Life : ANAK-KU ... ENGKAU TELAH KUPERANAKKAN PADA HARI INI.
Nas : Mazm 2:7
"Kuperanakkan" secara harfiah artinya "melahirkan Engkau". Istilah ini dipakai untuk seorang wanita yang melahirkan bayi dari rahimnya, tetapi juga dipakai bila seorang raja memperkenalkan putranya di hadapan umum untuk mengangkatnya selaku raja bersama ayahnya (bd. 1Raj 1:32-34 di mana Daud melakukannya untuk Salomo). Di sini istilah itu dipakai ketika Yesus dinyatakan di depan umum selaku Anak Allah dan pengurapan-Nya sebagai imam, nabi, dan raja (lih. Mat 3:12; Kis 13:33; Ibr 1:5; 5:5; 7:28; 2Pet 1:13).
[101:2] 2 Full Life : AKU HENDAK HIDUP DALAM KETULUSAN HATIKU DI DALAM RUMAHKU.
Nas : Mazm 101:2
Orang percaya yang setia akan memprioritaskan hal menyenangkan Allah di dalam rumah mereka. Kesalehan yang sejati harus pertama-tama diwujudkan dan dikembangkan dalam hubungan keluarga. Maksud dan tujuan seluruh hati kita haruslah untuk mencari Allah di dalam doa, mempelajari Firman Allah, mengadakan kebaktian keluarga, menunjukkan kasih dan perhatian kepada anggota keluarga, hidup tanpa cacat dan memiliki mata yang menolak untuk memandang kejahatan
(lihat cat. --> Mazm 101:3 berikutnya).
[atau ref. Mazm 101:3]