Mazmur 4:1
KonteksMazmur 57:1
KonteksMazmur 65:4
Konteks65:4 (65-5) Berbahagialah orang yang Engkau pilih g dan yang Engkau suruh mendekat 3 h untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, i di bait-Mu yang kudus.
Mazmur 69:13
Konteks69:13 (69-14) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, t ya Allah; demi kasih setia-Mu u yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
Mazmur 75:1
KonteksMazmur 138:2
Konteks138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu n yang kudus dan memuji nama-Mu, o oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; p sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu q melebihi segala sesuatu.
[4:1] 1 Full Life : JAWABLAH AKU.
Nas : Mazm 4:2-9
Mazmur ini menyatakan jenis orang yang akan dijawab oleh Allah pada saat kesusahan. Mereka harus memiliki hubungan pribadi yang mengandalkan Allah (ayat Mazm 4:6,9), keinginan sungguh akan pertolongan Allah (ayat Mazm 4:2,4,7) dan gaya hidup saleh (ayat Mazm 4:4-6;
lihat cat. --> Mazm 4:4 berikutnya).
[atau ref. Mazm 4:4]
[57:1] 2 Full Life : DALAM NAUNGAN SAYAP-MU.
Nas : Mazm 57:2
Naungan sayap Allah menggambarkan kasih, perlindungan, kekuatan, dan kehadiran penuh kemurahan dari Allah. Kita berlindung di bawah sayap-sayap itu bilamana menghampiri Dia di dalam doa dan bersandar kepada-Nya dalam iman (lih. Mazm 17:8; 36:8; 91:4). Di dalam naungan sayap-Nya kita terlindung dari segala sesuatu yang bertentangan dengan maksud-Nya bagi kehidupan kita (ayat Mazm 57:3;
lihat cat. --> Mazm 17:8).
[atau ref. Mazm 17:8]
[65:4] 3 Full Life : BERBAHAGIALAH ORANG YANG ENGKAU ... SURUH MENDEKAT.
Nas : Mazm 65:5
Sukacita terbesar kita ialah berada dekat Allah dan menikmati persekutuan dengan Dia; hal ini kini dimungkinkan bagi orang percaya melalui pengorbanan Yesus Kristus (Ibr 10:10-22) dan melalui Roh Kudus yang mendiami kita (Ef 5:18). Alkitab menasihati kita untuk menghampiri Allah senantiasa supaya kita dapat menerima kemurahan dan kekuatan-Nya untuk menolong kita pada waktu kita memerlukannya (Ibr 4:16; 7:25). Keaiban terbesar kita ialah menganggap remeh hak istimewa ini untuk dekat dengan Allah, dengan menganggapnya tidak penting kita usahakan senantiasa (bd. Ibr 10:36-39).