Mazmur 13:1
KonteksDoa kepercayaan
13:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama s lagi, TUHAN, Kaulupakan aku t terus-menerus 1 ? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu u terhadap aku?
Mazmur 44:24
Konteks44:24 (44-25) Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu o dan melupakan p penindasan dan impitan q terhadap kami?
Mazmur 74:1
KonteksNyanyian ratapan karena Bait Suci yang rusak
74:1 Nyanyian pengajaran Asaf. Mengapa, ya Allah, Kaubuang u kami 2 untuk seterusnya? v Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? w
Mazmur 77:7-10
Konteks77:7 (77-8) "Untuk selamanyakah n Tuhan menolak dan tidak kembali bermurah hati o lagi? 77:8 (77-9) Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, p telah berakhirkah janji q itu berlaku turun-temurun? 77:9 (77-10) Sudah lupakah Allah menaruh kasihan, r atau ditutup-Nyakah rahmat-Nya s karena murka-Nya?" Sela 77:10 (77-11) Maka kataku: "Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan kanan t Yang Mahatinggi berubah."
Mazmur 79:5
Konteks79:5 Berapa lama c lagi, ya TUHAN, Engkau murka d terus-menerus, dan cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api e ?
Mazmur 85:5
Konteks85:5 (85-6) Untuk selamanyakah w Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
Mazmur 89:46
Konteks89:46 (89-47) Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau bersembunyi terus-menerus, berkobar-kobar murka-Mu laksana api? v
Mazmur 94:3-4
Konteks94:3 Berapa lama lagi orang-orang fasik, ya TUHAN, berapa lama lagi orang-orang fasik beria-ria? l 94:4 Mereka memuntahkan kata-kata yang kurang ajar m dan semua orang yang melakukan kejahatan itu menyombong. n
Yesaya 64:9-12
Konteks64:9 Ya TUHAN, janganlah murka f amat sangat dan janganlah mengingat-ingat dosa g untuk seterusnya! Sesungguhnya, pandanglah kiranya, kami sekalian adalah umat-Mu. h 64:10 Kota-kota-Mu i yang kudus sudah menjadi padang gurun, Sion sudah menjadi padang gurun, Yerusalem sunyi sepi. j 64:11 Bait k kami yang kudus dan agung, tempat nenek moyang kami memuji-muji Engkau, sudah menjadi umpan api, maka milik l kami yang paling indah sudah menjadi reruntuhan. 64:12 Melihat semuanya ini, ya TUHAN, masakan Engkau menahan diri, m masakan Engkau tinggal diam n dan menindas kami amat sangat?
Yeremia 14:19-21
Konteks14:19 Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? p Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapakah kami Kaupukul sedemikian, hingga tidak ada kesembuhan q lagi bagi kami? Kami mengharapkan damai sejahtera, tetapi tidak datang sesuatu yang baik; mengharapkan waktu kesembuhan, tetapi hanya ada kengerian! r 14:20 Ya TUHAN, kami mengetahui s kefasikan kami dan kesalahan nenek moyang t kami; sungguh, kami telah berdosa u kepada-Mu. 14:21 Janganlah Engkau menampik kami, oleh karena nama-Mu, v dan janganlah Engkau menghinakan takhta w kemuliaan-Mu! Ingatlah perjanjian-Mu x dengan kami, janganlah membatalkannya!


[13:1] 1 Full Life : KAULUPAKAN AKU TERUS-MENERUS?
Nas : Mazm 13:2
Pemazmur merasa muram dan kehilangan semangat; dia sedang dalam kesulitan besar, namun dia merasa bahwa Allah tidak hadir dan tidak bersedia untuk memberikan pertolongan praktis. Perhatikan khusus dua pelajaran penting
- 1) Doa orang benar mungkin tidak langsung dijawab karena Allah tampaknya tidak memperhatikan seruan kita. Perasaan ditinggalkan oleh-Nya ini mungkin terjadi pada saat-saat sakit, kebutuhan keuangan atau persoalan besar; mungkin melibatkan keluarga, pekerjaan, atau gereja. Pada saat-saat demikian kita harus berdoa memohon Roh Kudus memberikan kita kepastian bahwa kita masih akan bersukacita di dalam keselamatan Allah (ayat Mazm 13:6-7).
- 2) Jikalau kita sungguh-sungguh mencari pertolongan Allah melalui iman sejati dalam Yesus Kristus, maka penundaan Allah tidak berarti bahwa kita telah ditinggalkan oleh-Nya. Ia mungkin bahkan merencanakan untuk melaksanakan suatu maksud yang tidak kelihatan dalam kehidupan kita (bd. 2Kor 12:7-10; Ibr 12:10-11; Yak 1:2-4; 1Pet 1:6-7).
[74:1] 2 Full Life : MENGAPA, YA ALLAH, KAUBUANG KAMI.
Nas : Mazm 74:1-23
Pemazmur berdoa agar hukuman Allah tidak untuk selamanya. Doa ini mengingatkan kita bahwa kesabaran Allah tidak akan membiarkan dosa terus-menerus; akhirnya kesusahan dan malapetaka akan datang.