Mazmur 16:9-11
Konteks16:9 Sebab itu hatiku bersukacita x dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; y 16:10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati 1 , z dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu a melihat kebinasaan. b 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; c di hadapan-Mu d ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu e ada nikmat f senantiasa.
Kisah Para Rasul 2:24-28
Konteks2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia v dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. w 2:25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 2:26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, 2:27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. x 2:28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. y
Ibrani 7:16
Konteks7:16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.
Ibrani 7:25
Konteks7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan f dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. g Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara 2 mereka. h
Ibrani 10:12-13
Konteks10:12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, h Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, i 10:13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. j
Wahyu 1:18
Konteks1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, h namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya i dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. j


[16:10] 1 Full Life : TIDAK MENYERAHKAN AKU KE DUNIA ORANG MATI.
Nas : Mazm 16:10
Hubungan pribadi dengan Allah akan memberikan kepastian kepada orang percaya mengenai kehidupan di masa depan dengan Allah dan keyakinan bahwa Ia tidak akan menyerahkan mereka ke dunia orang mati (Ibr. _Sheol_; bd. Mazm 73:26). Rasul Petrus dan Paulus keduanya menerapkan ayat ini kepada Kristus dan kebangkitan-Nya (Kis 2:25-31; 13:34-37).
- 1) _Sheol_, yang terdapat 66 kali dalam PL, dalam bahasa Inggris diterjemahkan 55 kali sebagai "kuburan", dan 6 kali sebagai "kematian". Beberapa ahli berpendapat bahwa _Sheol_ senantiasa berarti "kuburan", sedangkan ahli lainnya beranggapan bahwa kata tersebut tidak pernah mengandung arti demikian itu saja.
- 2) Secara umum, PL memandang _Sheol_ sebagai tempat yang berhubungan dengan semacam hukuman.
- (a) Ketika Yakub mengatakan bahwa dia akan turun ke _Sheol_ karena kehilangan putranya Yusuf (Kej 37:35), ia merasa bahwa dirinya berada di bawah hukuman Allah; karena itu dia menolak untuk dihibur; tidak ada bukti bahwa dia mencari Allah kembali hingga setelah ia mendengar Yusuf masih hidup.
- (b) Daud dengan jelas menunjukkan bahwa _Sheol_ adalah tempat tujuan "orang-orang fasik" (Mazm 9:18), dan Yesaya mengatakan bahwa raja kafir Tiglat-Pileser dari Asyur, ketika meninggal dunia, akan menjumpai di Sheol raja-raja yang ditaklukkannya (Yes 14:9-10).
- (c) Ada beberapa nas yang menunjukkan bahwa orang Israel tidak mengharapkan masuk ke _Sheol_ ketika meninggal dunia ini, tetapi sebaliknya pergi ke tempat di mana mereka dapat menikmati berkat-berkat kehadiran Allah. Ketika Daud meninggal, ia mengharapkan akan tinggal selalu di rumah Tuhan (Mazm 23:6). Pemazmur lainnya percaya bahwa Allah akan menebus hidupnya dari dunia orang mati (_Sheol_) dan membawanya bersama-Nya ke sorga (Mazm 49:16; bd. Mazm 73:14-15). Dan Salomo bersaksi bahwa jalan kehidupan orang berhikmat yang takut akan Allah menuju ke atas "supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah" (Ams 15:24).
[7:25] 1 Full Life : HIDUP SENANTIASA UNTUK MENJADI PENGANTARA.
Nas : Ibr 7:25
Kristus tinggal di sorga di hadapan Allah Bapa (Ibr 8:1), memohon syafaat bagi setiap pengikut-Nya sesuai dengan kehendak Bapa (bd. Rom 8:33-34; 1Tim 2:5; 1Yoh 2:1;
lihat art. DOA SYAFAAT).
- 1) Melalui pelayanan syafaat Kristus, kita mengalami kasih dan kehadiran Allah serta memperoleh kemurahan dan kasih karunia untuk menolong kita dalam segala macam keperluan (Ibr 4:16), godaan (Luk 22:32), kelemahan (Ibr 4:15; 5:2), dosa (1Yoh 1:9; 1Yoh 2:1), dan pencobaan (Rom 8:31-39).
- 2) Doa Yesus sebagai Imam Besar bagi umat-Nya (pasal Yoh 17:1-26)
dan keinginan-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus atas semua orang percaya
(Kis 2:33), membantu kita untuk memahami apa yang terkandung dalam
pelayanan syafaat Kristus
(lihat cat. --> Yoh 17:1).
[atau ref. Yoh 17:1]
- 3) Melalui doa syafaat Kristus, setiap orang yang datang (yaitu, yang
terus-menerus datang, karena bentuk partisip Yunani di sini adalah dalam
bentuk masa kini, yang menekankan tindakan yang tak putus-putusnya)
kepada Allah dapat menerima kasih karunia untuk diselamatkan dengan
sempurna. Doa syafaat Kristus selaku Imam Besar kita sangat penting
untuk keselamatan kita. Tanpa doa syafaat itu dan tanpa kasih
karunia-Nya, maka kemurahan dan pertolongan-Nya yang disalurkan kepada
kita melalui doa syafaat tersebut, kita akan jauh dari Allah, menjadi
hamba dosa dan Iblis kembali sehingga mendatangkan hukuman kekal yang
patut diterima. Satu-satunya harapan kita adalah datang kepada Allah
oleh Kristus dengan iman
(lihat cat. --> 1Pet 1:5).
[atau ref. 1Pet 1:5]
- 4) Perhatikanlah bahwa Kristus tidak tetap menjadi pembela dan
pengantara bagi mereka yang menolak untuk mengakui dan meninggalkan dosa
serta yang meninggalkan persekutuan dengan Allah (bd. 1Yoh 1:5-7,9;
1Yoh 3:10). Perantaraan-Nya untuk "menyelamatkan dengan sempurna"
hanya berlaku bagi "semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah" (bd.
Ibr 4:16). Tidak ada keselamatan dan jaminan bagi mereka yang dengan
sengaja berdosa dan menolak untuk mencari Allah (Ibr 10:21-31;
lihat cat. --> Ibr 3:6;
[atau ref. Ibr 3:6]
lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).
- 5) Karena Kristus merupakan satu-satunya pengantara dan Jurusyafaat
kita di sorga, setiap usaha untuk memandang malaikat atau orang-orang
kudus yang sudah meninggal sebagai pengantara dan memanjatkan doa kepada
Bapa melalui mereka adalah sia-sia dan tidak alkitabiah
(lihat cat. --> Kol 1:2;
lihat cat. --> Kol 2:18).
[atau ref. Kol 1:2; 2:18]