Mazmur 22:1
KonteksMazmur 22:11
Konteks22:11 (22-12) Janganlah jauh dari padaku, t sebab kesusahan telah dekat, u dan tidak ada yang menolong 3 . v
Mazmur 22:19
Konteks22:19 (22-20) Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; o ya kekuatanku, p segeralah q menolong aku! r
Mazmur 22:24
Konteks22:24 (22-25) Sebab Ia tidak memandang hina c ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, d dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya e kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong f kepada-Nya.
Mazmur 35:21-22
Konteks35:21 mereka membuka mulutnya b lebar-lebar terhadap aku dan berkata: "Syukur, syukur, c mata kami telah melihatnya!" 35:22 Engkau telah melihatnya, d TUHAN, janganlah berdiam diri, ya Tuhan, janganlah jauh e dari padaku!


Nas : Mazm 22:2-32
Mazmur ini, yang paling banyak dikutip dalam PB disebut "mazmur salib" karena begitu rinci melukiskan penderitaan berat Kristus di salib. Perhatikan setidak-tidaknya dua hal tentang mazmur ini:
- 1) Ini adalah seruan penderitaan dan kesedihan dari seorang penderita saleh yang belum dibebaskan dari pencobaan dan penderitaan. Dalam arti ini semua orang percaya yang menderita dapat menyatukan dirinya dengan kata-kata dalam doa ini.
- 2) Kata-kata dalam mazmur ini mengungkapkan suatu pengalaman yang jauh melebihi pengalaman manusia biasa. Dengan ilham Roh Kudus, pemazmur menubuatkan penderitaan Yesus Kristus ketika disalib dan menunjuk kepada pembenaran diri-Nya tiga hari kemudian.
[22:1] 2 Full Life : ALLAHKU, ALLAHKU, MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU?
Nas : Mazm 22:2
Yesus mengucapkan seruan mengerikan ini di salib ketika kehadiran Bapa sorgawi-Nya yang memelihara dan melindungi ditarik (Yes 53:10-12; 2Kor 5:21; lih. Mat 27:46). Yesus ditinggalkan oleh Allah karena Ia menderita sebagai pengganti orang berdosa, yaitu menjadi kutuk karena kita (Gal 3:13). Dengan mengutip ayat ini, Yesus juga mengacu kepada seluruh mazmur ini sebagai gambaran diri-Nya.
[22:11] 3 Full Life : TIDAK ADA YANG MENOLONG.
Nas : Mazm 22:12-18
Ayat-ayat ini melukiskan perasaan tidak berdaya Tuhan ketika menderita penderaan dan penyaliban yang kejam.