Roma 1:4
Konteks1:4 dan menurut Roh kekudusan 1 dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, i bahwa Ia adalah Anak Allah j yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. k
Roma 3:7
Konteks3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, k mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? l
Roma 3:26
Konteks3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
Roma 5:5
Konteks5:5 Dan pengharapan p tidak mengecewakan, karena kasih q Allah telah dicurahkan di dalam hati kita 2 oleh Roh Kudus r yang telah dikaruniakan kepada kita.
Roma 6:10
Konteks6:10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa 3 , o satu kali dan untuk selama-lamanya, p dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
[1:4] 1 Full Life : ROH KEKUDUSAN.
Nas : Rom 1:4
"Roh kekudusan" menunjuk kepada Roh Kudus, oknum ketiga dalam Trinitas ilahi. Kekudusan-Nya memisahkan Dia dengan jelas dari roh manusia, dosa, dan dunia serta mengungkapkan ciri khas dan karya-Nya (bd. Gal 5:16-24).
[5:5] 2 Full Life : KASIH ALLAH TELAH DICURAHKAN DI DALAM HATI KITA.
Nas : Rom 5:5
Orang Kristen mengalami kasih Allah (yaitu, kasih Allah bagi orang percaya) dalam hati mereka melalui Roh Kudus, khususnya pada masa-masa sulit. Kata kerja "dicurahkan" menyatakan suatu keadaan yang masih berlangsung sebagai hasil suatu tindakan sebelumnya, yaitu Roh Kudus terus-menerus membanjiri hati kita dengan kasih. Pengalaman akan kasih Allah yang senantiasa hadir ini menopang kita dalam penderitaan (ayat Rom 5:3) dan meyakinkan kita bahwa pengharapan kita akan kemuliaan yang mendatang bukan harapan kosong (ayat Rom 5:4-5). Kedatangan Kristus untuk kita adalah pasti (bd. Rom 8:17; Mazm 22:5-6; Yoh 14:3;
lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
[6:10] 3 Full Life : KEMATIANNYA ADALAH KEMATIAN TERHADAP DOSA.
Nas : Rom 6:10
Walaupun Kristus tidak berbuat dosa, Dia menderita dan dihina oleh kuasa dosa demi kita (Rom 5:21; bd. 2Kor 5:21). Dengan kematian-Nya, Dia mati terhadap pengaruh dosa; dengan kebangkitan-Nya, Dia mengalahkan kuasa kematian. Demikian pula, mereka yang manunggal dengan Dia dalam kematian-Nya bebas dari kuasa dosa (ayat Rom 6:2,11) untuk hidup dalam hidup yang baru (ayat Rom 6:4-5,10).