Wahyu 1:16
Konteks1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang 1 a dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang b tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari c yang terik.
Wahyu 6:12
Konteks6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi e yang dahsyat 2 dan matahari menjadi hitam f bagaikan karung g rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
Wahyu 10:1
KonteksWahyu 22:5
Konteks22:5 Dan malam e tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi f mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. g
[1:16] 1 Full Life : TUJUH BINTANG.
Nas : Wahy 1:16
Tujuh bintang itu melambangkan malaikat-malaikat yang ditugaskan, seorang pada setiap jemaat, untuk menolong jemaat itu dalam peperangan rohani yang dihadapinya (lih. ayat Wahy 1:20; bd. Mat 18:10), atau para gembala dari jemaat-jemaat ini. "Sebilah pedang tajam bermata dua" melambangkan Firman Allah, yang memisahkan dosa dari jemaat dan membawa kasih karunia Allah, atau sebagai hukuman memisahkan suatu jemaat dari kerajaan Allah (Wahy 3:14-22).
[6:12] 2 Full Life : GEMPA BUMI YANG DAHSYAT.
Nas : Wahy 6:12
Bencana hukuman Allah yang dilukiskan di sini meliputi suatu goncangan dunia secara fisik, pergolakan alam semesta, dan kegelapan hebat serta kengerian bagi penduduk bumi (ayat Wahy 6:15-17; bd. Yes 34:4; Yoel 2:30-31; Hag 2:6; Mat 24:29). Ini belum akhir dari kesengsaraan itu. Masih ada meterai yang ketujuh (pasal Wahy 8:1-13).
[10:1] 3 Full Life : SEORANG MALAIKAT LAIN YANG KUAT.
Nas : Wahy 10:1
Pasal Wahy 10:1-11 menyatakan penglihatan tentang malaikat dengan gulungan kitab kecil. Pasal ini merupakan selingan di antara sangkakala keenam (ditiup pada Wahy 9:13) dan sangkakala ketujuh (ditiup pada Wahy 11:15).