Yeremia 4:19-21
Konteks4:19 Aduh, dadaku, dadaku! b Aku menggeliat sakit 1 ! c Aduh, dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar, d aku tidak dapat berdiam diri, e sebab aku mendengar bunyi sangkakala, f pekik g perang. 4:20 Kehancuran demi kehancuran h dikabarkan, seluruh negeri dirusakkan; i kemahku j dirusakkan dengan tiba-tiba, tendaku dalam sekejap mata. 4:21 Berapa lama lagi aku melihat panji-panji k itu, dan mendengar bunyi sangkakala l itu?
Yeremia 51:54-56
Konteks51:54 Dengar! Ratap j dari Babel dan kehancuran k besar dari negeri orang Kasdim! 51:55 Sebab TUHAN merusakkan Babel dan menghentikan l suaranya yang besar. Biarpun gelombang-gelombangnya m menderu seperti air besar dan suaranya bertambah ribut, 51:56 namun atas Babel akan datang perusak, n para pahlawannya akan tertangkap dan busur-busurnya akan hancur, o sebab TUHAN adalah Allah pembalas, tentulah Ia akan mengadakan pembalasan! p
[4:19] 1 Full Life : AKU MENGGELIAT SAKIT.
Nas : Yer 4:19-22
Yeremia mengalami kepedihan hati Allah karena Yehuda dan mengungkapkan rasa sakit dan sedih yang dirasakan Tuhan atas kehancuran yang akan datang. Demikian pula, orang percaya harus merasa sedih ketika memikirkan orang-orang yang ditawan dan dibinasakan oleh dosa dan Iblis. Masa depan mengerikan dari orang yang terhilang seharusnya membuat kita meratap sebagaimana dilakukan Yesus ketika mengungkapkan kesedihan-Nya yang mendalam atas keadaan rohani Yerusalem yang tidak tertolong lagi (Luk 13:34).