Yeremia 9:1
Konteks9:1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata 1 , j maka siang malam aku akan menangisi k orang-orang puteri bangsaku l yang terbunuh!
Yeremia 9:11
Konteks9:11 Aku akan membuat Yerusalem menjadi timbunan i puing, tempat persembunyian serigala-serigala; j Aku akan membuat kota-kota Yehuda k menjadi sunyi sepi, tidak berpenduduk l lagi."
Yeremia 9:19
Konteks9:19 Sebab terdengar ratapan dari Sion: Wahai binasalah y kami! Kami sangat dipermalukan! Sebab kami harus meninggalkan negeri ini, karena rumah-rumah kediaman kami dirobohkan orang.
Yeremia 9:21
Konteks9:21 "Maut telah menyusup ke jendela-jendela b kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda c dari lapangan;
Yeremia 9:23
KonteksYeremia 51:32
Konteks51:32 tempat-tempat penyeberangan telah diduduki, benteng-benteng pertahanan telah dihanguskan dengan api, h prajurit-prajurit telah menjadi gempar. i
[9:1] 1 Full Life : MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.
Nas : Yer 9:1-26
Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan
(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).