Yesaya 42:10-12
KonteksPuji-pujian tentang penyelamatan
42:10 Nyanyikanlah y nyanyian z baru bagi TUHAN 1 dan pujilah a Dia dari ujung bumi! b Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya c dan pulau-pulau d dengan segala penduduknya.
42:11 Baiklah padang gurun e menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! f Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, g baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! h
42:12 Baiklah mereka memberi penghormatan i kepada TUHAN, dan memberitakan pujian j yang kepada-Nya di pulau-pulau. k
Yesaya 44:13
Konteks44:13 Tukang kayu a merentangkan tali pengukur dan membuat bagan sebuah patung dengan kapur merah; ia mengerjakannya dengan pahat dan menggarisinya dengan jangka, lalu ia memberi bentuk seorang laki-laki b kepadanya, seperti seorang manusia yang tampan, dan selanjutnya ditempatkan dalam kuil. c
Yesaya 49:14
Konteks49:14 Sion y berkata: "TUHAN telah meninggalkan z aku 2 dan Tuhanku telah melupakan aku."
[42:10] 1 Full Life : NYANYIAN BARU BAGI TUHAN.
Nas : Yes 42:10-17
Yesaya bernubuat tentang suatu masa ketika orang bukan Yahudi dan Israel yang setia akan menyanyikan pujian kepada Tuhan mereka dari ujung-ujung bumi karena penebusan dan kemenangan mulia yang mereka alami melalui Dia.
[49:14] 2 Full Life : TUHAN TELAH MENINGGALKAN AKU.
Nas : Yes 49:14-17
Inilah kata-kata orang Israel yang mengalami kesusahan besar sehingga merasa ditinggalkan dan dilupakan Allah. Tanggapan Allah memberikan kepastian ilahi kepada setiap orang percaya yang sedang mengalami masa-masa sulit.
- 1) Kasih-Nya kepada kita lebih besar daripada kasih seorang ibu bagi anaknya; karena itu mustahil Dia melupakan kita, khususnya pada masa keputusasaan dan kesedihan (bd. Yer 31:20).
- 2) Belas kasihan-Nya untuk kita tidak akan pernah gagal, bagaimanapun juga situasi hidup ini; Dia mengawasi kita dengan penuh kelembutan dan kasih, dan kita dapat beristirahat di dalam keyakinan bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita.
- 3) Bukti kasih Allah yang besar ialah bahwa Dia telah melukiskan kita di telapak tangan-Nya, sehingga tidak akan melupakan kita; bekas luka di telapak tangan itu senantiasa di depan mata-Nya sebagai tanda kasih-Nya yang besar yang dicurahkan atas kita dan kerinduan-Nya untuk memperhatikan kita.