Yohanes 15:6-27
Konteks15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting 1 dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. c 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku d dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki 2 , dan kamu akan menerimanya. e 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, f yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. g "


[15:6] 1 Full Life : DIBUANG KE LUAR SEPERTI RANTING.
Nas : Yoh 15:6
Perumpamaan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Kristus tidak percaya kalau "sekali ranting, selama-lamanya tetap ranting". Sebaliknya, melalui perumpamaan ini Yesus memberikan murid-murid-Nya peringatan yang serius namun penuh kasih bahwa ada kemungkinan orang yang sungguh percaya meninggalkan imannya, tidak tetap tinggal dalam Yesus hingga dicampakkan ke dalam api neraka.
- 1) Di dalam ayat ini kita mempunyai prinsip dasar yang menentukan
hubungan keselamatan di antara Kristus dan orang percaya; hubungan itu
tidak pernah bersifat statis berdasarkan keputusan atau pengalaman di
masa lalu. Sebaliknya, hubungan itu progresif sementara Kristus hidup
dalam orang percaya dan memberikan hidup ilahi kepadanya (Kol 3:4;
1Yoh 5:11-13;
lihat cat. --> Yoh 17:3).
[atau ref. Yoh 17:3]
- 2) Perumpamaan ini mengajarkan tiga kebenaran penting:
- (a) tanggung jawab untuk tetap tinggal di dalam Kristus dipikul oleh
para murid
(lihat cat. --> Yoh 15:4).
[atau ref. Yoh 15:4]
Inilah tanggapan kita terhadap karunia hidup dan kuasa ilahi yang diberikan Allah pada saat pertobatan. - (b) Tinggal di dalam Kristus mengakibatkan Kristus diam di dalam kita terus-menerus (ayat Yoh 15:4), murid akan berbuah banyak (ayat Yoh 15:5), berhasil dalam doa (ayat Yoh 15:7) dan sukacita menjadi penuh (ayat Yoh 15:11).
- (c) Dampak dari kegagalan untuk tetap tinggal di dalam Kristus adalah ketidakmampuan untuk berbuah (ayat Yoh 15:4-5), dibuang dari Kristus dan kebinasaan (ayat Yoh 15:2,6).
[15:7] 2 Full Life : MINTALAH APA SAJA YANG KAMU KEHENDAKI.
Nas : Yoh 15:7
Rahasia doa yang terjawab ialah tinggal di dalam Kristus. Makin dekat kita hidup dengan Kristus melalui merenungkan dan mempelajari Alkitab, makin selaras doa-doa kita dengan sifat dan ajaran Kristus, sehingga doa kita akan lebih efektif
(lihat cat. --> Yoh 14:13;
lihat cat. --> Yoh 15:4;
lihat cat. --> Mazm 66:18;
[atau ref. Yoh 14:13; 15:4; Mazm 66:18]
lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).
[15:9] 3 Full Life : TINGGAL DI DALAM KASIH-KU.
Nas : Yoh 15:9-10
Orang percaya harus tetap hidup dalam suasana kasih Kristus. Yesus mengatakan bahwa hal ini terjadi dengan menaati perintah-perintah-Nya.
[15:16] 4 Full Life : PERGI DAN MENGHASILKAN BUAH.
Nas : Yoh 15:16
Semua orang Kristen dipilih "dari dunia" (ayat Yoh 15:19) untuk "berbuah" (ayat Yoh 15:2,4-5,8). Berbuah ini menunjuk kepada
- (1) kebajikan-kebajikan rohani, seperti buah Roh yang disebutkan dalam Gal 5:22-23 -- kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (bd. Ef 5:9; Kol 1:6; Ibr 12:11; Yak 3:18); dan
- (2) berusaha membawa orang kepada Kristus (Yoh 4:36; 12:24).
[15:20] 5 Full Life : MEREKA JUGA AKAN MENGANIAYA KAMU.
Nas : Yoh 15:20
Para pengikut Kristus akan dibenci, dianiaya, dan ditolak demi nama-Nya selama hidup di dunia ini. Dunia merupakan musuh Kristus dan para pengikut-Nya sepanjang sejarah.
- 1) Orang percaya yang sejati harus sadar bahwa dunia ini -- termasuk
semua organisasi keagamaan dan gereja yang palsu -- akan selalu
menentang Allah dan prinsip-prinsip kerajaan-Nya; dengan demikian dunia
akan tetap merupakan musuh dan penganiaya orang percaya yang setia
hingga akhir zaman (Yak 4:4;
lihat cat. --> Mat 5:10).
[atau ref. Mat 5:10]
- 2) Alasan orang percaya menderita dalam dunia ialah karena pada dasarnya mereka berbeda dengan dunia ini (ayat Yoh 15:19). Nilai-nilai, standar-standar dan tujuan orang percaya bertentangan dengan cara-cara yang tidak benar dari masyarakat yang bobrok. Orang percaya menolak untuk berkompromi dengan patokan orang fasik dan sebagai gantinya menetapkan pikiran pada "perkara yang di atas, bukan yang di bumi" (Kol 3:2).