Pertanyaan: 176. Dalam pengertian apa manusia diciptakan dalam rupa Ilahi?
Kemiripan manusia dengan Allah, yang disebutkan dalam Kej. 1:26, adalah fakta besar yang membedakannya dari seluruh ciptaan lainnya. Dia adalah pribadi dengan kekuatan untuk berpikir, merasakan, dan berkehendak, serta dengan kapasitas untuk kehidupan moral dan pertumbuhan. Lebih lanjut lagi, pada awalnya, manusia tidak hanya memiliki kapasitas untuk kehidupan moral, tetapi disposisi moralnya adalah mencintai Allah, mencintai yang benar, dan membenci yang salah. Tragedi jatuhnya manusia membalikkan hal ini. Manusia masih menjadi pribadi dan masih memiliki kapasitas untuk kebenaran, tetapi rohnya begitu berubah sehingga ia takut dan curiga kepada Allah, dan, dalam tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, mencintai kejahatan dan tidak menyukai kebaikan. Yesus datang untuk membatalkan bencana ini dan mengembalikan kita kepada kemiripan moral dengan Allah.
Question: 176. In What Sense Was Man Created in the Divine Likeness?
Man's likeness to God, referred to in Gen. 1:26, is the great fact which distinguishes him from the rest of creation. He is a "person" with power to think, feel and will, and with the capacity for moral life and growth. Still further, at the beginning, man had not only the capacity for moral life, but his moral disposition was such that he loved God, loved the right, and hated the wrong. The tragedy of the fall reversed this. Man was still a person and still had the capacity for righteousness, but his spirit was so changed that he feared and distrusted God, and, to a greater or less extent, loved the evil and disliked the good. Jesus came to undo this calamity and to restore us to a moral likeness to God.

