Pertanyaan: 183. Apa yang dimaksud dengan Karunia Bahasa?
Dipahami bahwa bukan hanya kekuatan berbicara dalam berbagai bahasa yang sebelumnya tidak dipelajari atau diperoleh oleh pembicara, tetapi juga kekuatan untuk berbicara dalam bahasa spiritual yang tidak diketahui oleh manusia, diucapkan dalam keadaan ekstase dan hanya dipahami oleh mereka yang diberi pencerahan oleh Roh Kudus. Paulus, dalam I Korintus 12:10, menulis bukan untuk meremehkan karunia ini, tetapi untuk memperingatkan orang-orang Korintus agar tidak terbawa oleh manifestasi yang tidak menguntungkan atau meragukan. Bahkan pada masa awal gereja, para pemimpin menghadapi kesulitan dalam mengendalikan kecenderungan fanatisme di kalangan pengikutnya. Karunia berbahasa pada hari Pentakosta diberikan karena kebutuhan yang besar dan mendesak. Menurut beberapa otoritas, karunia ini adalah berbicara sehingga di bawah pengarahan Roh Kudus, terdengar oleh telinga setiap pendengar seolah-olah itu adalah bahasa ibunya sendiri. Ada banyak kebangsaan yang diwakili dalam kerumunan, tetapi tidak ada kebingungan atau kesalahpahaman. Karunia berbahasa dalam kesempatan khusus ini adalah metode ajaib yang digunakan untuk membawa orang-orang asing dari negeri lain ke dalam lipatan Injil. Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa Allah bukanlah pencipta kebingungan, dan Dia tidak pernah memberikan pesan kepada anak-anak-Nya yang tidak dapat dimengerti. Setiap karunia atau pesan yang tidak dapat dimengerti bukanlah dari Allah. Kita harus mencoba roh-roh dengan ujian sederhana namun tegas ini.
Question: 183. What Was the "Gift of Tongues"?
It is understood to have been not only the power of speaking various languages which the speaker had not previously studied or acquired, but also the power to speak a spiritual language unknown to man, uttered in ecstasy and understood only by those enlightened by the Holy Spirit. Paul, in I Cor. 12:10, is writing not to depreciate this gift, but to warn the Corinthians not to be led away by unprofitable or doubtful manifestations of it. Even in those early days of the Church, the leaders had difficulty in controlling the tendency to fanaticism among its adherents. The gift of tongues at Pentecost was given because of a great and urgent need. It is supposed by some authorities to have been speaking so that under the direction of the Holy Spirit it sounded to the ear of every auditor as though it were his own mother-tongue. There were many nationalities represented in the throng, but no confusion or misunderstandings. The gift of tongues on this particular occasion was the miraculous method employed to bring into the Gospel fold the strangers from other lands. The lesson is that God is not the author of confusion, and he never gives a message to his children that is unin telligible. Any "gift" or message that is incapable of being understood is not of God. We should try the spirits by this simple but decisive test.

