Pertanyaan: 371. Mengapa Poligami Diperbolehkan bagi Para Patriark dan Mengapa Sekarang Dianggap Salah?
Yesus, dalam berbicara tentang beberapa ketentuan hukum Musa mengenai pertanyaan pernikahan, berkata: Sejak awal tidaklah demikian. Matius 19:8. Ia merujuk pada penciptaan asli satu pria dan satu wanita sebagai penetapan hukum moral bahwa seorang pria seharusnya hanya memiliki satu istri. Fakta bahwa Abraham dan patriark lainnya memiliki lebih dari satu istri tidak membuat poligami menjadi benar, sama seperti fakta bahwa mereka memiliki budak tidak membuat perbudakan menjadi benar. Alkitab adalah catatan yang jujur ​​tentang kehidupan orang-orang yang diceritakannya. Mereka melakukan banyak hal yang salah; Allah berurusan dengan lembut dan sabar dengan umat-Nya, membimbing mereka melalui proses pengajaran dan perkembangan yang panjang menuju pemahaman penuh akan kehendak-Nya yang sempurna. Tidak ada waktu tertentu di mana poligami menjadi salah, tetapi pengajaran Yesus, lebih dari pengaruh lainnya, yang menunjukkan kepada umat manusia bahwa itu salah. Dalam Perjanjian Baru, kasih suami dan istri disajikan sebagai bentuk kasih yang tertinggi; tidak dapat dibayangkan bahwa orang luar, atau orang ketiga, dapat masuk ke dalam persekutuan suci ini. Poligami berarti ketidakadilan bagi perempuan; istri-istri plural adalah orang luar, yang, dari sudut pandang Kristen, tidak memiliki kedudukan istri yang sebenarnya.
Question: 371. Why Was Polygamy Allowed to the Patriarchs and Why Is It Wrong Now?
Jesus, in speaking of certain provisions of the Mosaic law on the marriage question, said: "From the beginning it was not so." Matt 19:8. He referred to the original creation of one man and one woman as fixing the moral law that a man should have but one wife. The fact that Abraham and the other patriarchs had more than one wife does not make polygamy right any more than the fact that they owned skives makes slavery right The Bible is a truthful record of the lives of the people of whom it tells. They did many things that were wrong; God dealt gently and patiently with his people, leading them by a long process of teaching and development toward the full understanding of his perfect will. There was no particular time at which polygamy became wrong, but it was the teaching of Jesus, more than any other influence, that showed mankind that it is wrong. In the New Testament the love of husband and wife is presented as the highest form of love; it is inconceivable that any outsider, or third person, can enter into this sacred fellowship. Polygamy means injustice to women; the plural wives are outsiders, deprived, from the Christian point of view, of real wifehood


untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [