Resource > 1001 Jawaban >  Masalah-masalah Orang Kristen >  Buku 555 > 
392. Bisakah seorang Pengusaha Kaya Menjadi Seorang Kristen yang Praktis? 

Pertanyaan: 392. Bisakah seorang Pengusaha Kaya Menjadi Seorang Kristen yang Praktis?

Yesus mengatakan bahwa sulit bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam kerajaan; tetapi Dia juga menunjukkan, dalam perumpamaan tentang bakat dan perumpamaan-perumpamaan lainnya, bahwa kekayaan, jika dipandang dengan benar, dan tidak dipegang sebagai milik pribadi yang digunakan untuk tujuan egois dan duniawi, tetapi sebagai amanah yang digunakan dengan penuh kesadaran, dapat menjadi sumber berkat. Ada banyak orang kaya yang menjadi anggota masyarakat yang berguna dan mengelola kekayaannya dengan bijaksana dan penuh kesadaran. Selain itu, kita bukanlah hakim atas hati orang-orang. Telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang untuk mengutuk kekayaan dan pemiliknya secara sembarangan; dan memang benar bahwa ada banyak hal dalam kondisi masyarakat saat ini yang dapat dikritik secara sah, tetapi orang-orang jujur dengan integritas yang kuat dapat ditemukan dalam setiap bidang bisnis yang terhormat, dan kehidupan yang aktif tetap dihormati hingga saat ini seperti ketika Amsal 22:29 ditulis. Seseorang yang mengarahkan usahanya terutama pada perolehan kekayaan, tanpa memperhatikan tanggung jawabnya, menghadapi bahaya spiritual yang besar. Untuk penggunaan bakat dan kesempatan yang kita miliki, kita akan bertanggung jawab dengan tegas.

Question: 392. Can a Wealthy Business Man Be a Practical Christian?

Jesus said it was a hard thing for a rich man to enter into the kingdom; but he also showed, in the parable of the talents and other parables, that riches, properly regarded, and not held as a personal possession to be used for selfish and worldly purposes, but as a trust to be applied conscientiously, may be made a source of blessing. There are many men of large wealth who are useful members of society and who administer their means wisely and conscientiously. Besides, we are not to be the judges of the hearts of men. It has become a habit with many to condemn wealth and its possessors indiscriminately; and it is true that there is much in the present conditions of society that is open to legitimate criticism, but honest men of strict integrity can be found in every honorable line of business, and an active life is as much respected today as when Prov. 22:29 was written. A man who directs his efforts mainly to the acquisition of wealth, without regard to its responsibilities, incurs great spiritual danger. For the use we make of our talents and opportunities we shall be held strictly accountable.

[555-AI]


TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.11 detik
dipersembahkan oleh YLSA