Pertanyaan: 508. Apakah Ada yang Secara Alamiah Anak-anak Allah?
Ada rasa yang besar dan benar dalam arti bahwa seluruh umat manusia adalah anak-anak Allah. Paulus dapat mengatakan kepada penyembah berhala di Athena, Kita juga adalah keturunannya. Tetapi ada arti yang lebih tinggi, lebih dekat, lebih dekat di mana hanya orang-orang yang telah diperbaharui yang adalah anak-anak Allah. Yohanes berkata: Kepada semua orang yang menerima-Nya, kepada mereka diberikan-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Berbicara dengan tegas kepada orang-orang percaya, ia berkata, Kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah. Jadi tidak ada perbedaan antara Paulus dan Yohanes. Yang satu berbicara tentang anak-anak Allah dalam arti manusia yang besar, sementara yang lain berbicara tentang mereka dalam arti yang terbatas, diadopsi. Sebenarnya, kita harus mengakui empat tingkatan anak-anak. Dalam tingkatan terendah ada seluruh keluarga manusia. Dalam tingkatan yang lebih tinggi berikutnya, kita memiliki anak-anak yang telah diperbaharui, yang benar-benar anak-anak dalam roh. Kemudian dalam tingkatan berikutnya, kita memiliki malaikat, yang dalam Kitab Ayub secara khusus disebut Anak-anak Allah (Ayub 38:7). Kemudian, yang tertinggi dari semuanya, dalam arti yang mutlak, tak terjangkau, ilahi, kita memiliki Yesus Kristus, yang secara khusus adalah Anak Allah sendiri. Oleh karena itu, tidak perlu tergagap-gagap pada doktrin tentang Bapa Surgawi; hanya perlu kita membedakan antara apa yang tersirat dalam hubungan yang lebih luar dan yang lebih dalam.
Question: 508. Are Any by Nature "Children of God"?
There is a large and true sense in which all mankind are children of God. Paul could say to the idolaters at Athens, "We are also his offspring." But there is a higher, closer, nearer sense in which regenerated men only are God's children. John says: "To as many as received him, to them gave he power to become the sons of God." Speaking pointedly to believers, he says, "Beloved, now are we the sons of God." So there is no discrepancy between Paul and John. The one is speaking of God's children in the large human sense, while the other speaks of them in the restricted, adopted sense. We have, in fact, to recognize four grades of sonship. In the lowest grade there is the whole human family. In the next higher grade we have the regenerated children, who are really children in the spirit. Then in the next grade, we have the angels, who in the Book of Job are specially designated the "Sons of God" (Job 38:7). Then, highest of all, in a sense absolute, unapproachable, divine, we have Jesus Christ, pre-eminently God's own Son. There is no need, therefore, to stumble at the doctrine of the Fatherhood of God; only we need to distinguish between what is implied in the more outward and the more inward relationship.


. [