Pertanyaan: 676. Untuk Hidup Sesuai dengan Ajaran Kristus, Apakah Perlu Kita Menyerahkan Segala Sesuatu yang Menyediakan Kesempatan bagi Pikiran atau Emosi yang Berdosa?
Teks Matt. 5: 29-30 dan Markus 9: 43, 47, Jika matamu kanan menyesatkanmu, cabutlah itu," dll., dll., mungkin pada pandangan pertama terlihat lebih dari yang sebenarnya. Bayangkan sekarang, kita mulai dari awal lagi, ingat bahwa ketika seseorang ingin berbuat benar, Yesus adalah temannya, bukan musuhnya. Bayangkan sekarang, misalnya, seseorang memiliki suara bagus atau kemampuan lain yang dapat menyebabkan kebanggaan atau kesombongan yang bodoh. Atau jika kesombongan timbul karena sesuatu yang bukan bakat tetapi karunia alami, seperti rambut indah. Haruskah kita menyerah pada kemampuan kita dan memotong rambut indah kita? Apakah kita benar-benar yakin akan kebaikan Yesus? Ingatlah bahwa segala sesuatu yang pernah dikatakan Yesus, dikatakannya untuk membantu orang-orang, membantu mereka mencapai kebahagiaan. Sekarang kita tampaknya kehilangan kebahagiaan, dan Kristus datang untuk membantu kita. Jika Anda berhenti untuk berpikir, membiarkan akal sehat mendasar Anda, kemampuan berpikir yang diberikan Tuhan kepada Anda, melakukan pekerjaan yang ditugaskan, Anda akan tahu dengan sangat baik bahwa Yesus tidak ingin Anda melakukan hal-hal yang mengerikan atau tidak nyaman yang disarankan di atas. Dalam kata-kata yang dikutip di sini, Dia sedang menyampaikan suatu poin, menyatakan suatu prinsip. Dia mengatakan bahwa kehidupan dan kebahagiaan kekal jauh lebih penting daripada kehidupan dan kebahagiaan duniawi. Kita harus siap untuk melepaskan segala sesuatu atas perintah Tuhan; kebahagiaan kita yang sempurna hanya ada dalam penyerahan yang sempurna kepada-Nya. Tetapi Yesus mencintai anak-anak yang cantik dan musik yang indah dan bunga yang harum; Dia percaya pada persahabatan dan kebersamaan dan kegembiraan manusia. Dia ingin teman-temannya menjadi cantik dan menarik dan bahagia. Bahkan Paulus yang keras berkata tentang rambut wanita sebagai "kemuliaannya." Masalahmu adalah kamu meragukan Kristus daripada mempercayainya, takut kepadanya daripada mencintainya. Katakan kepadanya segera bahwa kamu akan taat kepadanya dalam segala hal yang jelas dan tegas. Seseorang akan sangat salah jika melakukan pengorbanan besar hanya berdasarkan tebakan. Ketika Dia berbicara, pesannya jelas: "Domba-dombaku mengenal suaraku," kata-Nya. Setiap karunia, kekuatan, dan anugerah yang diberikan Allah padamu dapat digunakan untuk membuat orang lain bahagia dan memuliakan Kristus. Minta Dia untuk membersihkan hatimu dari segala dosa, mengisinya dengan kasih kepada-Nya dan kepada orang lain, membantu Anda melupakan diri sendiri dalam mencintai dan melayani-Nya. Maka hidupmu akan penuh dengan kegembiraan, keindahan, dan kegunaan, dan kamu akan heran bahwa kamu pernah takut kepada Juruselamat yang begitu baik, yang ingin membuat kita semua bahagia."
Question: 676. In Order to Live Up to Christ's Teachings, Is It Necessary that We Give Up Everything Which Furnishes an Occasion for Sinful Thoughts or Emotions?
The texts Matt. 5 : 29-30 and Mark 9 : 43, 47, "If thy right eye offend thee pluck it out," etc., etc., may seem at first blush to mean more than they really do. Suppose, now, we start all over again, remembering that when one wants to do right Jesus is his friend, not his enemy. Suppose now that one, for example, has a good voice or some other accomplishment which may lead to foolish pride or vanity. Or if vanity is aroused by something which is not a talent but a natural gift, like beautiful hair. Should we give up our accomplishment and cut off our beautiful hair? Are we quite sure of the kindness of Jesus? Remember that everything Jesus ever said he said to help people, to help them to happiness. Now we seem to be missing happiness, and Christ comes along to help us. If you will stop to reason, to let your fundamental common sense, your God-given faculty of thought, do its appointed work, you will know perfectly well that Jesus does not want you to do any of the frightful or uncomfortable things suggested above. In the words quoted here he was making a point, was stating a principle. He was saying that eternal life and happiness are of incomparably greater importance than earthly life and happiness. We must stand ready to give up anything at the command of God; our only complete happiness is in complete surrender to him. But Jesus loved beautiful children and sweet music and fragrant flowers ; he believed in friendship and sociability and human gladness. He wants his friends to be beautiful and winsome and happy. Even the austere Paul spoke of woman's hair as her "glory." Your trouble is that you are doubting Christ instead of trusting him, fearing him instead of loving him. Tell him at once that you will obey him in everything that he makes unmistakably clear. One would do very wrong to make any great sacrifice on a guess. When he speaks his message is plain : "My sheep know my voice," he said. Every gift and power and grace God has given you can be used in making others happy and in glorifying Christ. Ask him to cleanse your heart from all sin, to fill it with love for himself and others, to help you forget yourself in loving and serving him. Then your life will be full of gladness and beauty and usefulness, and you will wonder that you could ever have been afraid of so kind a Saviour, who wants to make us all glad.


. [