Pertanyaan: 681. Apakah seorang Kristen terikat untuk selalu berusaha mencapai yang tertinggi yang mungkin?
Injungsi Paulus, I Kor. 9:24, telah diinterpretasikan sebagai arti bahwa seorang Kristen terikat untuk hidup, seolah-olah, selalu hidup, dalam tekanan yang konstan. Tidak dapat diragukan lagi bahwa seorang Kristen harus mencari pencapaian spiritual yang tertinggi. Tetapi ada banyak kesalahpahaman tentang apa yang dimaksud dengan pencapaian tertinggi tersebut. Mereka tentu tidak berarti bahwa seorang Kristen harus hidup dalam tekanan yang konstan, jika dengan itu dimaksudkan kehidupan yang gelisah, cemas, dan penuh masalah. Dari tekanan spiritual yang persis seperti ini, Kristus datang untuk membebaskan kita. Kata-kata besar dalam Alkitab adalah "istirahat." Kristus datang untuk menggantikan kekuatan Allah dengan kekuatan kita dalam usaha spiritual. "Marilah kepada-Ku, dan Aku akan memberikan kepadamu istirahat." Penulis Surat kepada Orang Ibrani berkata (Ib. 4:10): "Barangsiapa telah masuk ke dalam istirahat-Nya, ia juga telah berhenti dari pekerjaannya sendiri, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya." Whittier berdoa: "Ambillah dari jiwa kami tekanan dan stres, / Dan biarkanlah kehidupan teratur kami mengakui / Keindahan damai-Mu." Tetapi ketika jiwa memasuki tempat-tempat istirahat dan damai yang lebih tinggi, masih akan ada aktivitas besar dalam pelayanan. Orang-orang kudus terbaik adalah mereka yang hidup dalam tekanan keinginan besar dan bergairah untuk melayani dan membantu orang lain. Tetapi kehidupan seperti itu sangat "normal" dengan sukacita yang tinggi. Untuk bebas dari kecemasan tentang diri sendiri, dan tenggelam dalam pelayanan bagi orang lain atas nama Yesus, itulah kehidupan bukan hanya tugas yang tertinggi tetapi juga kebahagiaan yang tertinggi.
Question: 681. Is a Christian Bound to Strive Constantly After the Highest Possible Attainments?
The injunction of Paul, I Cor. 9:24, has been interpreted to mean that a Christian is bound to live, as it were, constantly living, in a constant strain. There can be no doubt that a Christian must seek the highest spiritual attainments. But there are many misconceptions of what those highest attainments are. They certaianly do not mean that a Christian should be under a "constant strain," if by that is meant a restless, anxious, troubled life. It is from precisely this kind of spiritual "strain" that Christ came to relieve us. A great Bible word is "rest." Christ came to substitute God's strength for our strength in spiritual efforts. "Come unto me, and I will give you rest." The writer of the Epistle to the Hebrews says (4:10): "He that is entered into his rest, he also hath ceased from his own works as God did from his." Whittier prays: "Take from our souls the strain and stress, / And let our ordered lives confess / The beauty of thy peace." But as the soul enters into those higher places of rest and peace there will be still great activities in service. The best saints are those who are under the strain of a great, passionate desire to serve and help others. But such a life is delightfully "normal," and also usually "healthy." To be free from anxieties about self, and lost in service for others in the name of Jesus, that is the life not only of highest duty but of highest delight.

