Pertanyaan: 713. Apakah Setiap Keinginan yang Baik Datang dari Tuhan?
Sangatlah sulit untuk mengatakan impuls apa yang berasal dari diri sendiri dan apa yang merupakan pengaruh langsung dari Tuhan dalam jiwa yang belum bertobat. Beberapa impuls untuk kebaikan tampaknya murni alami, seperti perawatan naluri seorang ibu terhadap anaknya, yang juga ditemukan pada binatang maupun manusia. Kasih sayang hewan terhadap manusia, seperti kasih sayang anjing terhadap tuannya, kadang-kadang sangat kuat. Meskipun semua hal yang mulia dan indah ini berasal dari Tuhan, hal tersebut tidak selalu menunjukkan kehadiran Tuhan dalam jiwa. Dia telah menanamkan sifat-sifat yang luar biasa baik dalam naluri binatang maupun pikiran manusia; Dia juga memiliki kekuatan untuk berkomunikasi dengan manusia, berbicara kepada pikiran dan hati nurani mereka melalui Roh-Nya dan Firman-Nya. Akal budi lebih tinggi daripada naluri dan hati nurani lebih tinggi dari keduanya, tetapi bahkan hati nurani pun tidak selalu berarti bahwa Tuhan berdiam dalam jiwa. Hati nurani tampaknya bukanlah suara Tuhan, melainkan kemampuan manusia untuk mendengar suara tersebut. Namun, saat bertobat, Roh Tuhan masuk ke dalam jiwa seseorang. Dia tidak lagi berada di luar, tetapi di dalam; secara mistis namun nyata terhubung dengan manusia itu sendiri. Perubahan besar kemudian adalah bahwa seseorang merasa mencintai Tuhan, bersemangat untuk mendapatkan pesan-Nya, dan berkeinginan untuk menyenangkan-Nya. Impuls untuk berbuat baik, yang sebelumnya samar dan lemah, menjadi jelas dan kuat. Orang yang bertobat merasa bahwa Tuhan berada di dalam dirinya, memberikan saran, membangkitkan keinginan suci, tanpa pamrih, dan indah, serta memberinya kekuatan untuk mewujudkan keinginan baik ini dalam tindakan yang kuat dan berhasil.
Question: 713. Does Every Good Desire Come from God?
It is impossible to say just what impulses proceed from self and what are the direct influence of God in the unconverted soul. Some impulses to kindness seem purely natural, such as the instinctive care of a mother for her child, which is found in beasts as well as in human kind. The affection of animals for people, like the affection of a dog for his master, is sometimes tremendously strong. While all these noble and beautiful things come from God, they do not necessarily indicate the presence of God in the soul. He has planted certain admirable traits both in the instincts of animals and the minds of men ; he also has, of course, the power of communicating with men, speaking to their minds and consciences by his Spirit and by his Word. Reason is higher than instinct and conscience is higher than both, but even conscience may not mean that God is dwelling in the soul. Conscience seems to be not so much the voice of God as the human faculty of hearing that voice. But at conversion God's Spirit comes into a man's soul. He is no longer outside, but within; mystically though actually linked to the man himself. The great change then is that a man finds himself loving God, eager to get his messages, anxious to please him. The impulses to do good, instead of being vague and weak, become definite and intense. The converted man feels that God is within him, making suggestions, awakening holy, unselfish, beautiful desires, and giving him power to carry out these good desires in vigorous and successful action.

