Pertanyaan: 726. Apakah seorang pria yang akan masuk ke dalam pelayanan harus selalu memiliki karakter yang terbaik, atau apakah penting apa yang telah dia lakukan sebelumnya?
Tuhan memilih instrumen-Nya sendiri, dan kadang-kadang membuat pilihan yang aneh bagi manusia. Saulus adalah seorang penganiaya dan pemimpin para pendosa sebelum menjadi Paulus, rasul yang setia. Ribuan orang telah diambil dari barisan dosa dan setelah mengalami perubahan hati, mereka menjadi kapten yang gagah berani dalam tentara Tuhan. John Bunyan, si pandai besi yang bertobat; John Newton, yang dulu kafir dan bebas seks; Richard Weaver, si penambang mabuk, dan ribuan orang lainnya telah dipanggil dari dalam dosa-dosa mereka untuk menjadi pekerja yang aktif bagi jiwa-jiwa. Setiap misi di negeri ini dapat menunjukkan orang-orang berdosa yang dulu terkenal yang sekarang telah ditebus dan bekerja sebagai pengkhotbah dan penginjil, dan tidak sedikit yang menjadi gembala gereja. Fakta bahwa beberapa pemimpin rohani terbaik kita, di segala zaman, telah dipilih seperti ini menunjukkan bahwa dosa-dosa masa lalu seseorang, ketika diampuni oleh kasih karunia yang menebus, tidak seharusnya menjadi beban bagi mereka di kalangan orang-orang Kristen, karena semua adalah pendosa dan berada di bawah hukuman oleh hukum."
Question: 726. Should a Man Going into the Ministry Have Always Possessed the Highest Character, or Does It Matter What He Has Been?
The Lord chooses his own instruments, and sometimes makes what seems to mortals a strange choice. Saul was a persecutor and "the chief of sinners" before he became Paul the faithful apostle. Thousands have been taken from the ranks of sin and after undergoing a change of heart have become valiant captains in God's army. John Bunyan, the converted tinker ; John Newton, once infidel and libertine ; Richard Weaver, the drunken pitman, and thousands on thousands of others have been called from the depths of sin to become active workers for souls. Every mission in the land can point to once notorious sinners now redeemed and laboring as preachers and evangelists, and not a few as regular pastors. The fact that some of our ablest spiritual leaders, in all ages, have been thus chosen demonstrates that a man's past sins, when pardoned through redeeming grace, should not weigh against him among Christians, since all are sinners and under condemnation by law.

