Pertanyaan: 768. Hukum dan Kasih Karunia — Perbedaan di Antara Keduanya.
Ajaran yang jelas dan pasti dari Kitab Suci adalah Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan diselamatkan." Tanpa dipenuhi oleh semua frasa teologis, jalan keselamatan ditunjukkan dalam kata-kata yang sederhana ini. Manusia, sebagai seorang berdosa, berada di bawah penghukuman oleh hukum; tetapi Injil membuka jalan untuk pengampunan dan pemulihan dalam kebenaran. Keselamatan adalah anugerah kasih karunia Allah dan datang tanpa jasa dari diri kita sendiri. Kristus telah memenuhi hukum dan membayar hukuman atas nama kita. Dia harus diterima sebagai Juruselamat, Penebus, Pembela, Penasihat, Sahabat. Bukan dengan kekuatan kebenaran kita sendiri, tetapi dengan kebenaran-Nya yang menutupi kekurangan kita, dan darah-Nya yang menghapus dosa-dosa kita serta perantaraan-Nya yang ilahi yang memohonkan pengampunan kita, kita menyerahkan seluruh hidup kita, di dunia ini dan di akhirat, sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus pertama-tama mengakui dosa-dosa kita dengan tobat yang tulus, dan kemudian menentukan, dengan pertolongan-Nya, untuk meninggalkan dosa di masa depan. Jika kita telah menyakiti seseorang, kita harus menunjukkan ketulusan tobat kita dengan memperbaiki kesalahan tersebut. Kita harus meminta pertolongan untuk mengatasi semua keraguan yang menyerang dan untuk memperkuat iman kita setiap hari. Kita memiliki jaminan-Nya bahwa doa-doa semacam itu tidak akan pernah tidak terjawab. Dalam seluruh proses ini, tidak ada yang berkaitan dengan perbuatan. Kita harus meminta pertolongan untuk mengatasi semua keraguan yang menyerang dan untuk memperkuat iman kita setiap hari. Kita memiliki jaminan-Nya bahwa doa-doa semacam itu tidak akan pernah tidak terjawab. Dalam seluruh proses ini, tidak ada yang berkaitan dengan perbuatan. Jika manusia diselamatkan berdasarkan perbuatan mereka, apa yang akan terjadi pada mereka yang tenggelam dalam kedalaman dosa dan tidak memiliki perbuatan untuk membela mereka? Namun Dia "menyelamatkan sampai pada kesudahannya," Dia telah memenuhi hukum dan melakukan semua perbuatan yang diperlukan bagi keselamatan kita, dan hanya tinggal bagi kita untuk menerima pengorbanan-Nya dan bersukacita bahwa Yesus telah "merasakan kematian bagi setiap orang," dan bahwa Dia mati untuk kita. Regenerasi mengikuti konversi, dan hati yang telah diperbaharui, dalam ketaatan yang bersyukur dan gembira, menghasilkan buah-buah Roh yang dijelaskan dalam Gal. 5:22, 23; Ef. 5:9; Yak. 3:17, 18; Flp. 1:11. Itulah hal-hal yang membuat hidup menjadi kaya dan berlimpah, berbeda dengan sifat hidup yang tidak diperbaharui dan tidak produktif. Dengan demikian, buah (atau perbuatan) secara logis mengikuti, karena tak terhindarkan bahwa iman yang hidup harus produktif; oleh karena itu iman kita secara harfiah dikenal dari perbuatan yang kita lakukan sebagai tanda dari kasih yang memberikan kita sebagai pemberian bebas kebebasan baru dan yang lebih besar yang sebaliknya tidak akan pernah kita capai (lihat Roma 8:2; Gal. 5:1; Roma 6:18; Yoh. 8:32, 36)."
Question: 768. Law and Grace — Difference Between.
The clear and definite teaching of the Scripture is "Believe on the Lord Jesus Christ and thou shalt be saved." Divested of all theological phrases, the way of salvation is pointed out in these plain words. Man, as a sinner, is under condemnation by the law; but the Gospel opens the way to pardon and to rehabilitation in righteousness. Salvation is of God's free grace and comes through no merit of our own. Christ has satisfied the law and paid the penalty in our behalf. He is to be accepted as Saviour, Atoner, Advocate, Counselor, Friend. Not in the strength of our own righteousness, but with his righteousness covering our imperfections, and his shed blood washing away our sins and his divine intercession pleading for our forgiveness, we place our whole life, here and hereafter, unreservedly in his hands. We must first confess our sins with sincere repentance, and then determine, with his help, to forsake sin hereafter. If we have wronged any one we must show the sincerity of our repentance by righting the wrong. We must ask help to overcome all assailing doubts and to have our faith strengthened daily. We have his assurance that such prayers will never be unanswered. In all of this process there is nothing concerning works. We must ask help to overcome all assailing doubts and to have our faith strengthened daily. We have his assurance that such prayers will never be unanswered. In all this process, there is nothing concerning works. If men were saved by virtue of their works, what would become of those who, sunk in the lowest depths of sin, have no works to plead for them? Yet he "saves to the uttermost," He has already fulfilled the law and done all the works needful for our salvation, and it only remains for us to accept his sacrifice and rejoice that Jesus has "tasted death for every man," and that he died for us. Regeneration follows conversion, and the regenerated heart, in grateful and glad obedience, brings forth those fruits of the Spirit that are described in Gal. 5 : 22, 23 ; Eph. 5:9; James 3 : 17, 18; Phil. 1 : 11. They are the things that make the life rich and abundant, in contrast with the bar- ren and unproductive nature of the unregenerated life. Thus fruit (or works) logically follow, for it is inevitable that a living faith must be productive; hence our faith is literally known by the works we do in token of the love that gave us as a free gift that new and larger freedom which otherwise we could never have attained (see Rom. 8:2; Gal. 5:1; Rom. 6: 18; John 8:32, 36).

