Pertanyaan: 902. Apakah Ada Dasar untuk Pendapat bahwa Tuhan Menyebabkan Manusia Menderita dengan Cara yang Sama Seperti Mereka Telah Membuat Manusia Lain Menderita?
Ada orang-orang yang setuju dengan Adoni-bezek (Hakim-hakim 1:6) bahwa karena aku telah melakukan demikian, Tuhan telah membalas aku," dan tidak diragukan lagi ada keadilan balas dendam, tetapi kasus-kasus seperti itu begitu jarang sehingga dapat diabaikan. Ketika kasus-kasus seperti itu terjadi, kecenderungan manusia untuk mencari sensasi membuat mereka mencatatnya dan memberikan terlalu banyak perhatian padanya. Mayoritas besar hukuman Tuhan bukanlah balasan dendam. "Ini adalah ajaran etika yang diterima secara luas di antara bangsa-bangsa kuno bahwa manusia harus menderita rasa sakit yang sama seperti yang mereka berikan kepada orang lain. Orang Yunani kemudian menyebutnya Tisis Neoptolemus karena Neoptolemus dihukum dengan cara yang sama seperti dosa yang dilakukannya. Dia telah membunuh di atas mezbah dan di atas mezbah dia dibunuh. Phalaris telah memanggang manusia dalam seekor banteng tembaga, dan hukuman yang sama diberikan padanya." Dr. Far- rar mengatakan tentang hukuman yang diberikan kepada Adoni-bezek: "Jenis hukuman ini tidak jarang pada zaman kuno. Memotong ibu jari akan mencegah seseorang untuk tidak pernah lagi menarik busur atau mengayunkan pedang. Memotong jari kaki besar akan mencabut kecepatan yang sangat penting bagi seorang prajurit kuno." Meskipun hukuman balas dendam semacam ini tidak diakui pada zaman modern, anehnya sentimen lama masih berlaku sehingga kepuasan besar dirasakan ketika mendengar kasus-kasus di mana Tuhan membalas pukulan kepada manusia seperti yang mereka lakukan kepada orang lain."
Question: 902. Is There Any Ground for the Opinion that God Makes Men Suffer in the Very Way in Which They Have Made Other Men Suffer?
There are those who hold with Adoni-bezek (Judges. 1 : 6) that "as I have done so God hath requited me," and there are undoubtedly retributive providences, but such cases are so rare as to be negligible. When such cases occur men's love of the sensational leads them to take note thereof and attach undue importance thereto. The great majority of God's judgments are not retaliatory. "It was an ethical maxim extensively accepted among ancient nations that men must suffer the same pains that they have inflicted on others. The later Greeks called this the Neoptolemic Tisis from the circumstance that Neoptolemus was punished in the same way in which he had sinned. He had murdered at the altar and at the altar he was murdered. Phalaris had roasted human beings in a brazen bull, and the same punishment was inflicted on himself." Dr. Farrar says of the punishment inflicted on Adoni-bezek: "This kind of punishment was not uncommon in ancient days. The cutting off of the thumbs would prevent a man from ever again drawing a bow or wielding a sword. The cutting off of his great toes would deprive a man of that speed which was so essential for an ancient warrior." But though retributive punishments of this kind are not recognized in modern times it is peculiar how the old sentiment still prevails so that great satisfaction is felt in hearing of cases where Providence deals the blow to men which they have dealt to others.