Resource > 1001 Jawaban >  Masalah-masalah Orang Kristen >  Buku 445 > 
907. Bolehkah umat Kristen secara konsisten berdoa untuk kekayaan? 

Pertanyaan: 907. Bolehkah umat Kristen secara konsisten berdoa untuk kekayaan?

Menurut rumus Ibrani kuno, tidak berdosa untuk meminta peningkatan harta atau kemakmuran untuk ternak dan tanaman. Namun, pandangan Kristen tentang doa telah mengubah hal ini, dan meskipun tidak ada larangan langsung terhadap berdoa untuk kekayaan, ada janji langsung bahwa setelah mencari dan memperoleh berkat ilahi dan pengampunan dosa, segala sesuatu akan ditambahkan. Mungkin jawaban terbaik untuk pertanyaan ini terdapat dalam nubuat Agur (Amsal 30:8) di mana ia berkata: Jauhkanlah dari padaku kebatilan dan dusta; jangan berikan aku kemiskinan atau kekayaan; berilah aku makanan yang secukupnya bagiku, supaya aku jangan kenyang dan menyangkal Engkau serta berkata: Siapakah TUHAN? atau supaya aku jangan miskin dan mencuri." Kekayaan, seperti hal-hal duniawi lainnya, adalah karunia dari Allah, dan layak untuk dipertimbangkan dalam cahaya ini. Jika seseorang menginginkan kekayaan, agar memiliki lebih banyak kekuatan untuk berbuat baik, tidak ada alasan yang tepat mengapa dia tidak boleh menganggapnya pantas untuk berdoa untuk itu. Kita tahu bahwa kekayaan adalah sumber godaan besar, dan bahwa, sebagai fakta, mereka sering, jika tidak hampir selalu, disalahgunakan, sehingga diperlukan anugerah besar untuk penggunaan yang tepat. Tetapi jiwa yang sepenuhnya dikuduskan akan berdoa agar terhindar dari memutarbalikkan karunia Allah. Jika kita berdoa untuk kekayaan hanya untuk kesenangan kita sendiri, kita berbuat salah. Tetapi banyak orang telah berdoa untuk kekayaan, agar memiliki sarana untuk memberkati dunia, dan membantu kemajuan kerajaan Kristus. Jika hal-hal ini diingat, tidak ada alasan mengapa seseorang tidak boleh berdoa untuk kekayaan. Kita memiliki banyak bukti bahwa Allah senang dengan permohonan semacam itu, ketika mereka ditawarkan dengan cara yang benar. Yabez memanggil Allah Israel, katanya: "Aduhai, kiranya Engkau memberkati aku dengan sesungguhnya dan memperluas wilayahku." Ini adalah doa untuk peningkatan kepemilikan duniawi, dan kita diberitahu bahwa Allah mengabulkan permintaan itu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa Allah senang dengan permohonannya. Tetapi ketika berdoa untuk kekayaan, tiga hal harus diingat: Pertama, kita harus bekerja juga berdoa. Jika seseorang berdoa untuk kekayaan, dan kemudian melipat tangan menunggu Allah menambah kepemilikannya, dia berbuat salah. Kedua, ketika dia belum menggunakan dengan baik apa yang sudah ada dalam kepemilikannya, salah untuk meminta lebih. Ketiga, hal-hal duniawi tidak pernah baik kecuali jika mereka akan digunakan untuk tujuan yang baik, untuk kemuliaan Allah dan kemajuan kerajaan-Nya. Kekayaan harus dicari, dan tidak salah untuk berdoa untuk itu. Tetapi harus diingat, ketika meminta untuk itu, bahwa mereka adalah harta terkecil dari harta karunia Kristen."

Question: 907. May Christians Consistently Pray for Wealth?

According to the old Hebrew formula, it was not sinful to ask for an increase of substance or for prosperity for flocks and crops. The Christian view of prayer, however, has modified this, and while there is no express prohibition against praying for riches, there is a direct promise that, having sought and obtained the divine blessing and pardon for sin, all things will be added. Probably the best answer to the question is furnished in the prophecy of Agur (Prov. 30:8) wherein he says : "Remove far from me vanity and lies; give me neither poverty nor riches; fill me with food convenient for me, lest I be full and deny thee and say who is the Lord, or lest I be poor and steal." Riches, as well as any other earthly good, are the gift of God, and deserve to be considered in this light. If one desires riches, that he may have more power to do good, there seems to be no just ground why he should not consider it proper to pray for them. We know that riches are a source of great temptation, and that, as a matter of fact, they are frequently, if not almost constantly, misused, so that great grace is needed in order to their proper use. But the thoroughly consecrated soul will pray that he may be kept from perverting God's gifts. If we pray for riches to use them for our own pleasure alone, we do wrong. But many a man has prayed for riches, that he might have the means to benefit the world, and help toward the advancement of Christ's kingdom. If these things are kept in view, we see no reason why one should not pray for riches. We have many evidences that God is pleased with such petitions, when they are offered in the right manner. Jabez called on the God of Israel, saying : "Oh, that thou would bless me indeed and enlarge my coast." This was a prayer for increase of worldly possessions, and we are informed that God granted the request. From this we may infer that God was pleased with his petition. But when prayer is offered for riches, three things should be borne in mind : First, that we must work as well as pray. If a man prays for riches, and then folds his hands waiting for God to add to his possessions, he does wrong. Second, when he has not properly used what he has already in his possession, it is wrong to ask for more. Third, temporal things are never good unless they are to be used for good ends, for the glory of God and the advancement of his kingdom. Riches are to be sought, and it is not improper to pray for them. But it should be remembered, when asking for them, that they are the smallest of the Christian treasures.
[445-AI]


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA