Resource > 1001 Jawaban >  Teks, yang Terkenal dan Lainnya >  Buku 445 > 
966. Apa yang dimaksud oleh penulis Mazmur dengan "dosa-dosa yang berani-beraninya"? 

Pertanyaan: 966. Apa yang dimaksud oleh penulis Mazmur dengan "dosa-dosa yang berani-beraninya"?

Prasangka, seperti yang digunakan dalam Mazmur 19:13, ketika berkaitan dengan perilaku atau tindakan moral, mengimplikasikan kesombongan atau ketidakpatuhan. Ketika berkaitan dengan agama secara umum, itu berarti kepercayaan yang berani dan berani dalam kebaikan Tuhan, tanpa ketaatan terhadap peringatan hati nurani, dan dengan ide yang menyesatkan bahwa mereka dapat bertobat kemudian, ketika Tuhan pasti akan mengampuni mereka. Di antara dosa-dosa yang sombong dapat dihitung ini: mengaku agama tanpa prinsip; memohon berkat Tuhan dan tetap hidup dalam dosa; mencari dan terjerumus dalam godaan; merasa percaya diri dan puas dengan kondisi spiritual seseorang, meskipun tidak ada usaha untuk menyelaraskan hati dengan Tuhan, dan menyalahkan kebaikan dan keadilan Yang Mahakuasa, bukannya menemukan dalam hati berdosa kita sendiri penyebab kemalangan kita. Kebiasaan mabuk yang berkelanjutan, penghujatan, melanggar hari Sabat, dan kebejatan seksual secara tepat diklasifikasikan sebagai dosa-dosa sombong, ketika pelaku dosa adalah seseorang yang mengetahui hukum dan dengan sengaja melanggarnya, memaafkan pelanggarannya dengan alasan bahwa Tuhan terlalu baik dan baik hati untuk menghukum perbuatan seperti itu oleh anak-anak fana-Nya.

Question: 966. What Does the Psalmist Mean by "Presumptuous Sins"?

Presumption, as used in Psa. 19:13, when having reference to conduct or moral action, implies arrogance or irreverence. When it relates to religion in general, it means a bold and daring confidence in God's goodness, without obedience to his opposition to the warnings of conscience, and with the delusive idea that they can be repented of afterward, when God will surely pardon them. Among presumptuous sins may be enumerated these : to profess religion without principle; to ask God's blessing and yet go on in sinful living; to search out and run into temptation; to be self-confident and complacent concerning one's spiritual condition, though no efifort has been made to set the heart right with God, and to arraign the goodness and justice of the Almighty, instead of finding in our own sinful hearts the cause of our misfortunes. Persistent drunkenness, profanity, Sabbath-breaking and licentiousness are properly classed as presumptuous sins, when the sinner is one who knows the law and wilfully violates it, excusing his ofifense on the ground that God is too good and kind to punish such doings on the part of his mortal children.
[445-AI]


TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA