Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 16 No. 2 Tahun 2001 >  KEPEMIMPINAN KRISTEN DAN PENGARUHNYA DI ABAD XXI > 
PEMIMPIN KRISTEN DITEGUHKAN OLEH ALLAH DENGAN KAPASITAS KEPEMIMPINAN YANG TANGGUH UNTUK MEMIMPIN 

Dari ulasan Prof. Dr. J. Robert Clinton di depan, dapat dilihat bahwa panggilan Allah atas seorang pemimpin Kristen, diteguhkanNya dengan kapasitas untuk pemimpin. Kapasitas yang dimaksudkan di sini adalah bersifat inklusif, yang melibatkan segala faktor penting yang berperan mewujudkan kepenuhan diri pemimpin. Yang dimaksudkan dengan pemimpin Kristen dengan kapasitas penuh di sini ialah bahwa memiliki bobot, daya atau kekuatan, yang menjadikannya lengkap dengan kecakapan atau kepandaian tinggi untuk memimpin.

Disorot dari perspektif Alkitab, pemimpin Kristen dilihat sebagai memiliki kapasitas tinggi, karena Allah mengaruniakan kharisma kepemimpinan kepadanya sebagai dasar bagi kapasitas dirinya menjadi pemimpin kompeten (Rm 12:8c). Kharisma kepemimpinan ialah yang menjadi dasar kepenuhan diri pemimpin Kristen yang menjadikannya sebagai pemimpin tangguh. Kharisma kepemimpinan ini memberi kapasitas khusus kepada pemimpin, sehingga ia dapat berkembang secara ekstra ordinari, menjadi pemimpin dengan kapasitas penuh. Pemimpin yang dirahmati Allah dengan kharisma kepemimpinan ini meneguhkannya sehingga ia memiliki power base (dasar kuasa) yang meneguhkan dirinya menjadi pemimpin kompeten.

Pada sisi lain, kapasitas pemberian Allah ini mengandaikan adanya suatu tanggung jawab pengembangan diri, di mana pemimpin hanya dapat mewujudkan kapasitas dirinya menjadi penuh apabila ia secara bertanggung jawab menempatkan diri dalam suatu proses pengembangan kapasitas yang mengembangkan diri dari kisi kognitif atau intelektual. Pemimpin perlu secara arif menetapkan pengembangan wawasan pengetahuannya secara komprehen yang olehnya ia dapat menjadi nara sumber yang berbobot. Di samping itu, ia harus menekuni pengembangan wawasan kognitifnya dengan bidang keilmuan yang khas, sehingga ia memiliki pengetahuan yang khas lebih di mana pada akhirnya menempatkan dirinya sebagai berada di depan dari orang kebanyakan (Ams 19:8; 8:33). Hal ini akan terwujud apabila sang pemimpin berhasil membuat "kekuatannya diperhitungkan orang" (Peter Drucker).

Kapasitas yang menandakan kepenuhan diri pemimpin memberikan kepadanya kekuatan yang nampak pada kewibawaan khusus yang ada padanya (Ams 24:5). Dengan kapasitas seperti ini, pemimpin memiliki kemampuan kepemimpinan yang handal, di mana ia dapat membawa orang-orang yang dipimpinnya lebih maju ke depan, karena seorang pemimpin dapat membawa kemajuan kepada kepemimpinannya tergantung kepada kadar kapasitas kognitifnya yang ada padanya. Penegasan ini menafikkan kenaifan pandangan sementara orang Kristen yang menolak kemanfaatan pengembangan kapasitas kognitif (Pkb 12:12). Pada sudut lain menolak pandangan yang salah tentang Allah yang dijadikan sembrono karena Ia "memakai orang bodoh" (1 Kor 1:25-31). Perlu disadari bahwa pengembangan diri mengandung tantangan dan resiko karena itu menuntut adanya kemauan kuat untuk berubah ke arah kemajuan. Pada sisi lain, Allah hanya akan memakai orang-orang-Nya dengan atau pada tingkat kapasitas yang berbeda, untuk melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan.

Dengan menyadari bahwa Allah telah mengaruniakan kapasitas kemampuan kepada pemimpin-pemimpin Kristen diawali dengan kharisma kepemimpinan yang dirahmatiNya kepada setiap pemimpin, hal mana memastikan bahwa ada bobot, daya atau kekuatan dari Allah yang melengkapinya menjadi pemimpin dengan kapasitas pasti. Dengan kapasitas dasar pemberian Allah ini, setiap pemimpin Kristen yang dengan sadar membayar harga pengembangan kapasitasnya, akan menemukan bahwa Allah akhirnya akan menempatkan dirinya pada posisi leading edge yang akan take the lead dengan kapasitas tinggi yang nantinya diperhitungkan oleh orang lain.

Mencermati apa yang telah diuraikan di depan, dapatlah dikatakan bahwa Allah yang meneguhkan pemimpin Kristen dengan kapasitas pemberianNya menjamin bahwa kepemimpinan Kristen dapat mewujudkan kebaikan tertinggi karena kapasitas pemberian Allah tersebut. Dengan kapasitas kepemimpinan seperti ini, pemimpin atau kepemimpinan Kristen dapat berdiri mempertanggungjawabkan imannya dengan memimpin umat Allah menjadi dan membawa berkat kepada masyarakat banyak melewati tembok-tembok dan getro-getro gereja.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA