Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 12 No. 2 Tahun 1997 >  WAWANCARA DENGAN CHARLES CHRISTANO > 
JADI BAGAIMANA GEREJA SEHARUSNYA MENGANTISIPASI PERUBAHAN PARADIGMA ITU? 

Gereja mau tidak mau harus mulai dengan kejujuran, kita sekarang posisinya di mana? Sumber daya manusia (SDM) kita kurang. Tolong cari teolog-teolog mana yang menguasai semua bidang (sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dsb.) Tidak ada `kan? Saya tidak takut karena kita punya resource person, semacam Chris, Kwik, Parapak, Sahetapy dll (Christianto Wibisono, Kwik Kian Gie, Jonathan Parapak, J.E. Sahetapy-red). Persoalannya, apakah gereja mau membuka diri untuk memanfaatkan orang-orang itu? Atau gereja menganggap, jangan dipanggil, nanti gereja dirusak. Buat saya, SDM kita sangat minimal. Saya malah sering menggunakan bahasa yang ngeledek. Salah satu hasil pembangunan yang tampak sekali adalah kemacetan lalu lintas di mana-mana. Di jalan tol saja bisa macet. Coba perhatikan! Yang bikin macet itu kendaraan ekonomi: Kijang, Suzuki Carry, Daihatsu. Jarang BMW, Mercy, Volvo atau nanti Audi karena itu mobil mewah. Jumlahnya sedikit.

Saya mau lihat begini, orang Kristen sering dilihat sebagai kelompok minoritas. Kita tidak perlu tersinggung. Itu kenyataan. Brengseknya, kita sudah minoritas, kualitas kita -- maaf -- kedodoran. Itu sama saja berhimpit di perlombaan jalan bebas hambatan, open market, dengan modal kelas ekonomi. Sementara yang lain berkualitas bagus. Dalam konteks ini, kelompok lain jauh lebih siap. Lihat saja kongres salah satu ormas pemuda beberapa waktu lalu: perebutan kekuasaan. Hanya yang terbaik yang bisa memimpin. Sementara dalam gereja juga terjadi persaingan kuasa -- HKBP misalnya -- ini `kan memalukan. Gereja Injili juga tidak lebih baik, terjadi power struggle, perpecahan. Dalam keadaan begini, kita sudah jumlahnya minoritas; kualitas kita Kijang atau kelas ekonomi, sedangkan mereka mendapat dukungan orsospol tertentu -- sehingga muncul kritik bahwa independensi dikorbankan demi kursi. Yang saya maksud adalah lembaga agama banyak tergoda untuk main mata dan kurang independensi. Anda lihat, gereja sudah minoritas, kualitas kurang, ditambah lagi kurang tahu dan barangkali enggak mau tabu soal begini. Bagaimana mau mengantisipasi?



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA