Saya senang profesionalisme, tetapi kecenderungan sekarang profesionalisasi dalam hal profesi. Misalnya kita membentuk panitia fund raising. Mengapa pendeta yang harus memimpin? Loh, kita punya banyak ahli ekonomi. Pada waktu mereka membicarakan. pendeta bukan memimpin, tetapi mendampingi supaya jalannya benar, teologi benar, jangan asal dapat banyak.. Contoh lain, tentang pengkaderan manajemen. Sekarang malah aneh, pendeta mengambil studi Magister Manajemen atau MBA. Saya tidak anti, tetapi apakah kita tidak bisa memanfaatkan ahli ekonomi dalam gereja. Kita undang mereka untuk memberikan seminar tentang manajemen nir laba. Tugas teolog mendampingi, mengisi apa yang berbahaya kalau diterapkan begitu saja. Tujuan saya ngomong ini adalah gereja harus melek dan memanfaatkan potensi yang ada dalam Tubuh Kristus: Ya, para ekonom, pedagog, sarjana hukum, para manajer.