| (1.00) | Rat 1:1 | 
 | Ah, betapa terpencilnya a kota itu 3 , yang dahulu ramai! b Laksana seorang jandalah c ia, yang dahulu agung d di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan. e | 
| (1.00) | Rat 4:8 | 
 | Sekarang rupa mereka lebih hitam j dari pada jelaga, mereka tidak dikenal di jalan-jalan, kulit mereka berkerut pada tulang-tulangnya, k mengering seperti kayu. | 
| (0.99) | Rat 1:8 | 
 | Yerusalem sangat berdosa, x sehingga najis y adanya; semua yang dahulu menghormatinya, sekarang menghinanya, karena melihat telanjangnya; z dan dia sendiri berkeluh kesah, a dan memalingkan mukanya. | 
| (0.24) | Rat 4:5 | 
 | Yang biasa makan yang sedap-sedap mati bulur di jalan-jalan; yang biasa duduk di atas bantal kirmizi g terbaring di timbunan h sampah. | 
| (0.24) | Rat 5:2 | 
 | Milik pusaka t kami beralih kepada orang lain 1 , u rumah-rumah v kami kepada orang asing. w | 
| (0.24) | Rat 5:7 | 
 | Bapak-bapak d kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan e mereka. | 
| (0.24) | Rat 4:2 | 
 | Anak-anak Sion b yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk. | 
| (0.24) | Rat 1:12 | 
 | Acuh tak acuhkah kamu sekalian yang berlalu? k Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan 1 seperti kesedihan l yang ditimpakan TUHAN kepadaku, untuk membuat aku merana tatkala murka-Nya m menyala-nyala 2 ! | 
| (0.24) | Rat 2:8 | 
 | TUHAN telah memutuskan untuk mempuingkan tembok puteri Sion. x Ia mengukur semuanya dengan tali pengukur, y Ia tak menahan tangan-Nya untuk menghancurkannya. Ia menjadikan berkabung tembok luar z dan tembok dalam, mereka merana a semua. | 
| (0.24) | Rat 1:7 | 
 | Terkenanglah Yerusalem, pada hari-hari sengsara dan penderitaannya, akan segala harta benda yang dimilikinya dahulu kala; tatkala penduduknya jatuh ke tangan lawan, dan tak ada penolong baginya 1 , v para lawan memandangnya, dan tertawa w karena keruntuhannya. | 
| (0.24) | Rat 1:9 | 
 | Kenajisannya melekat pada ujung kainnya; ia tak berpikir akan akhirnya, b sangatlah dalam ia jatuh, c tiada orang yang menghiburnya. d "Ya, TUHAN, lihatlah sengsaraku, e karena si seteru membesarkan dirinya!" | 



