yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba, ^a  yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta ^b  terpendam;

Pada waktu malam tulang-tulangku seperti digerogoti, dan rasa nyeri yang menusuk tak kunjung berhenti. ⁱ 

Batinku bergelora dan tak kunjung diam, ^a  hari-hari kesengsaraan telah melanda diriku. ^b 

Biarlah bintang-bintang senja menjadi gelap; biarlah ia menantikan terang yang tak kunjung datang, janganlah ia melihat merekahnya fajar, ⁱ 

Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, ^f  dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, ^g  dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.

Engkau akan mengalami, bahwa kemahmu aman ^h  dan apabila engkau memeriksa tempat kediamanmu, engkau tidak akan kehilangan ⁱ  apa-apa.

Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, ^l  atau melihat perbendaharaan ^m  hujan batu, ⁿ 

dan Kaudatangi setiap pagi, ^z  dan Kauuji ^a  setiap saat? ^b 

Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah, dan hidup kepada yang pedih hati; ^z 

Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai, ^s  seperti dasar dari pada sungai yang mengalir lenyap,

Ketika ketiga sahabat Ayub ¹  mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, ^q  dan Bildad, orang Suah, ^r  serta Zofar, orang Naama. ^s  Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia. ^t