Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk sepadan (dng) [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 16:18) (full: MENGGANJAR DUA KALI LIPAT. )

Nas : Yer 16:18

Istilah Ibrani yang diterjemahkan "dua kali lipat" juga dapat berarti "yang sepadan dengan". Allah akan membalas bangsa itu sepadan dengan dosa dan kefasikan mereka.

(0.62) (Yes 5:24) (full: MENOLAK PENGAJARAN TUHAN. )

Nas : Yes 5:24

Yesaya mengajarkan doktrin tentang hukuman yang sepadan atas dosa. Menolak hukum-hukum Allah dan menghina firman-Nya akan mengakibatkan orang diserahkan kepada semua akibat dosa mereka dan hukuman ilahi (ayat Yes 5:25; bd. Hos 4:6).

(0.53) (Kej 15:17) (ende)

Djandji kepada Abram disini dengan lebih djelas lagi digambarkan sebagai Perdjandjian jang diperkuat dengan suatu upatjara. Dalam mengadakan perdjandjian, ada binatang-binatang jang disembelih, dibagi dua, lalu belahan-belahannja ditaruh berhadap-hadapan. Kemudian kedua pihak jang mengadakan perdjandjian berdjalan diantaranja. Dengan lambang ini mereka menjatakan telah bersepakat. Ketjuali itu bersumpah, bersedia menanggung nasib sematjam binatang- binatang jang dibelah dua itu, kalau mereka mengchianati djandji. (lihat Yer 34:18),

Disini ada api lalu diantara belahan-belahan daging, melambangkan hadirnja Jahwe sendiri. Jahwe itulah jang sesungguhnja mengadakan Perdjandjian, dan memberi djandji-djandjiNja. Manusia sebaliknja tidak mampu mempersembahkan sesuatu jang sepadan nilainja.

(0.53) (Kej 2:18) (full: PENOLONG ... YANG SEPADAN DENGAN DIA. )

Nas : Kej 2:18

Wanita diciptakan untuk menjadi rekan yang mengasihi dan menolong laki-laki. Selaku rekan ia harus bersama-sama menanggung tanggung jawab laki-laki dan bekerja sama dengannya dalam memenuhi maksud Allah bagi kehidupan laki-laki dan keluarga mereka

(lihat cat. --> Ef 5:22;

[atau ref. Ef 5:22]

lih. Mazm 33:20; 70:6; 115:9, di mana istilah "penolong" dipakai juga

untuk menggambarkan Allah).

(0.53) (Mi 3:1) (full: PARA KEPALA DI YAKUB. )

Nas : Mi 3:1-12

Bagian ini bernubuat menentang kekejaman golongan yang berkuasa (ayat Mi 3:1-4), penipuan para nabi palsu (ayat Mi 3:5-7), dan pemutarbalikan kebenaran oleh para pemimpin, imam, dan nabi Israel yang murtad (ayat Mi 3:9-12). Allah akan menghukum mereka sepadan dengan perbuatannya.

(0.50) (Kej 2:18) (sh: Mengapa harus ada dua gender? (Minggu, 2 Februari 2003))
Mengapa harus ada dua gender?

Mungkin pertanyaan ini pernah terbersit di benak Anda yang telah merasakan "dinamika" hubungan antara pria dan wanita. Jelas hanya Tuhan yang bisa menjawab pertanyaan ini. Nas ini memberikan kita kisi-kisi agar dapat melihat jawaban dari pertanyaan di atas dalam cara yang, secara mengejutkan, agak humoris.

Dalam nada agak humoris, pria menjadi sosok yang tidak menemukan pendamping yang sepadan setelah suatu fit and proper test yang ketat terhadap semua ciptaan nonhomo sapien (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">20). Allah kemudian tampil sebagai pahlawan dengan menciptakan wanita sebagai satu-satunya yang bisa mengisi peran pendamping yang sepadan itu (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">21-22). Tetapi, Allah melakukan ini setelah suatu penilaian yang mengejutkan: keadaan 'pria' yang sendirian itu tidak baik! (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">18) Dengan kata lain, manusia itu (Ibrani: ha'adam) tidak lengkap tanpa wanita. Narator kisah ini menutup kisah ini dengan menuliskan bagaimana kisah ini menjadi dasar bagi institusi pernikahan. Tetapi, poin utamanya yaitu bahwa kedua pihak, pria dan wanita, adalah makhluk-makhluk yang diciptakan Allah untuk saling melengkapi dan saling menolong. Karena itu, fakta bahwa pasangan hidup, pacar, ataupun rekan kerja/sepelayanan Anda berbeda gender, berbeda cara berpikir, bertindak, dst. adalah sesuatu yang justru harus kita syukuri.

Renungkan: Perbedaan gender adalah karya Allah, dan relasi yang terjadi di antara keduanya mencerminkan gambar Allah dan kasih-Nya yang agung.

(0.44) (Rm 3:25) (ende: Tempat perdamaian)

Istilah asli mengingatkan akan tempat sutji, diatas "peti perdjandjian" jang dipandang sebagai tachta Allah didalam "kemah kudus", dimana Ia bisa menjatakan kehendakNja kepada Moses. Tempat itu diretjiki dengan darah kurban-kurban untuk memperdamaikan kaum Israel dengan Allah, kalau mereka telah melanggar sjarat-sjarat perdjandjian, tetapi bertobat. Demikian Jesus dalam arti jang djauh lebih tinggi mendjadi tempat perdamaian dengan menumpahkan darahNja.

(0.44) (Yes 51:17) (sh: Bangkit, sambutlah keselamatan! (Sabtu, 20 Agustus 2005))
Bangkit, sambutlah keselamatan!

Allah menghukum bukan untuk membinasakan. Ia adil, karena itu perbuatan dosa harus dihukum. Namun, Ia adalah Allah yang Maha Kasih. Setelah hukuman diberikan Allah kembali mengampuni dan menyelamatkan.

Umat Allah telah ditawan ke Babel sebagai hukuman karena mereka memberontak terhadap Allah. Penderitaan berat karena hukuman itu telah mereka alami. Setelah puluhan tahun ditawan di Babel, Allah melihat umat-Nya tentu sudah menyadari kesalahan-kesalahan mereka dan merasa kapok. Oleh karena itu, kini tiba saatnya mereka harus bangkit kembali untuk menyongsong masa depan yang baru dan yang penuh pengharapan. Hukuman Allah atas mereka akan segera berakhir. Cawan murka Allah atas umat-Nya akan segera dialihkan kepada bangsa yang telah menindas mereka selama ini (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">51:17-23).

Umat Allah dipanggil untuk menyambut kabar baik keselamatan itu dengan sikap yang sepadan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">52:1-2) karena janji penyelamatan itu datangnya dari Allah sendiri (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">3-6). Allah mengutus seorang Pemberita Kabar Baik (Ibr. mebaser). Kedatangannya dari atas bukit-bukit untuk menyampaikan Kabar Baik (Ibr. bissar) harus disambut dengan sorak sorai dan sukacita sebab Allah telah menebus umat-Nya dan membawa mereka kembali ke Sion (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">7-10). Oleh karena itu, mereka disuruh untuk meninggalkan semua hal yang najis dan mengikuti pimpinan Allah menuju Yerusalem (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">11-12).

Sama seperti Israel, umat Tuhan masa kini pun dipanggil untuk menyambut kabar baik keselamatan secara sepadan. Sambutlah keselamatan itu dengan sukacita dan ucapan syukur. Tentu saja, kita harus menanggalkan semua dosa dan perbuatan jahat, lalu mengenakan kekudusan. Jangan lagi hidup dalam kenajisan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah karena Dia sudah menebus kita. Ikut Dia dengan setia maka Dia akan memimpin jalanmu senantiasa.

Renungkan: Bangkitlah dan nyatakan keselamatan dalam hidupmu dengan mempraktikkan kebenaran.

(0.44) (Mrk 6:45) (sh: Menyedihkan dan ironis (Selasa, 11 Maret 2003))
Menyedihkan dan ironis

Tindakan para murid Yesus ini memang menyedihkan, bahkan patut ditertawakan. Mereka baru kembali dengan penuh percaya diri atas keberhasilan mereka mengusir setan-setan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">6:12-13, 30), dan telah menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus yang luar biasa. Tetapi sekarang, mereka kembali bertindak seperti orang yang tidak pernah melihat kuasa Yesus (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">49). Kuasa yang bahkan setelah peristiwa ini nyata kembali melalui mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus di Genesaret (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">53-56). Seharusnya setelah segala yang telah mereka alami sampai pada momen waktu itu, para murid menunjukkan respons yang lebih dewasa dan lebih percaya. Karena kuasa-Nya telah mereka saksikan, pengutusan-Nya mereka terima, dan bahkan dalam nama-Nya mereka melakukan perbuatan ajaib. Seharusnya mereka dapat mulai mengerti siapa Dia yang menjadi Guru mereka, dan seperti apa kuasa yang dipunyai-Nya.

Sepatutnya kita tersenyum ketika membaca nas ini; tersenyum kecut dan dengan penuh rasa maklum, juga menertawakan diri. Pesan yang disampaikan Markus melalui nas ini jelas sekali. Tindakan dan kepercayaan mereka belum memadai, tidak seperti apa yang seharusnya sudah mereka tunjukkan. Komentar Markus tegas dan pedas: hati mereka masih degil (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">52).

Sepatutnya tindakan dan kepercayaan para murid sepadan dengan pengajaran yang mereka terima dan pelayanan yang mereka lakukan. Hal ini pula yang selalu harus tampak pada hidup tiap Kristen. Sumbangnya kesaksian gereja sering kali karena iman dan tindakan Kristen tidak sepadan dengan pengajaran yang mereka pegang. Pertanyaannya kini, masihkah kita menjadi murid yang degil?

Renungkan: Tiap Kristen punya momen kegagalan. Tugas kita adalah agar perjalanan kehidupan iman kita tidak lagi menyedihkan dan ironis, melalui tindakan-tindakan iman.

(0.35) (Mat 18:3) (full: JIKA KAMU TIDAK BERTOBAT. )

Nas : Mat 18:3

Pertobatan atau perubahan yang dituntut oleh Yesus terdiri atas dua bagian: berbalik sama sekali dari segala sesuatu yang berdosa, dan berpaling kepada Allah serta melakukan perbuatan yang benar (yaitu, menghasilkan buah yang sepadan dengan pertobatan;

lihat cat. --> Mat 3:8).

[atau ref. Mat 3:8]

  1. 1) Pertobatan bukan sekedar suatu tindakan yang menunjukkan kesedihan atau penyesalan, tetapi merupakan sikap hidup yang menyeluruh

    (lihat cat. --> 2Kor 7:10).

    [atau ref. 2Kor 7:10]

    Hal ini perlu karena pada dasarnya kita mengikuti suatu cara hidup yang menjauh dari Allah dan menuju kematian kekal (Rom 1:18-32; Ef 2:2-3). Pertobatan adalah tanggapan manusia terhadap karunia keselamatan dari Allah, yang dikerjakan oleh kasih karunia dan kuasa Roh Kudus dan diterima oleh iman (Kis 11:18).
  2. 2) Sebagai akibat dari hubungan kita yang baru dengan Allah, pertobatan membawa perubahan dalam hubungan antar sesama, kebiasaan, komitmen, kesenangan, dan seluruh pandangan hidup kita. Pertobatan merupakan bagian dari iman sejati yang menyelamatkan dan syarat mendasar untuk menerima keselamatan dan pengudusan (Kis 26:18).
(0.35) (1Yoh 3:6) (full: BERADA DI DALAM DIA. )

Nas : 1Yoh 3:6

Kata-kata "berada di dalam Dia" dan "lahir dari Allah" (ayat 1Yoh 3:9) adalah ungkapan sepadan. Hanya mereka yang tetap berada di dalam Allah akan tetap lahir dari Allah

(lihat cat. --> Yoh 15:4;

[atau ref. Yoh 15:4]

lihat art. PEMBAHARUAN).

(0.31) (Im 15:1) (sh: Kenormalan dan kewajaran bukanlah padanan kekudusan Allah (Senin, 16 September 2002))
Kenormalan dan kewajaran bukanlah padanan kekudusan Allah

Pernahkah Anda membanggakan diri atas prestasi kesalehan dan aktivitas pelayanan Anda? Pernah jugakah Anda tersinggung karena orang lain mengabaikan apa yang telah anda lakukan? Semuanya Ini ingin menyatakan bahwa Anda berarti dan patut dihargai. Hal ini tidaklah selalu merupakan sesuatu yang negatif, namun ada hal yang lebih penting yakni menempatkan diri secara tepat dihadapan Allah yang kudus.

Pasal ini merupakan suatu diskripsi tentang peraturan yang berhubungan dengan lelehan yang keluar dari organ seksual: [1] Keluarnya lelehan laki-laki karena penyakit kelamin (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">2-15); [2] Keluarnya air mani secara alami dan wajar (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">16-18); [3] Keluarnya darah menstruasi wanita secara alami dan wajar (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">19-24); dan [4] Keluarnya darah menstruasi atau lelehan untuk waktu yang lama (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">25-30). Sungguh mengherankan karena selain keluarnya cairan yang disebabkan karena penyakit, atau proses alamiah seperti hubungan seksual dan menstruasipun dinyatakan najis dihadapan Allah. Semuanya ini merupakan penegasan bahwa kondisi manusia dalam segala kenormalan dan kewajarannya tetap tidak sepadan dengan kekudusan Allah.

Kita adalah manusia yang berdosa. Dosa bukan saja telah memisahkan kita dari Allah, tetapi juga telah mempersatukan kita dengan kematian. Tidak ada jalan keluar bagi persoalan ini kecuali melalui penebusan. Hanya melalui penebusan manusia dapat diperdamaikan dan terlepas dari murka Allah. Disinilah para imam memegang peranan yang penting. Mereka dipanggil untuk menghindarkan Israel dari kenajisan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">31) melalui ritual penebusan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">13-15, 28-30).

Renungkan: Keseharian, kewajaran dan kenormalan manusia bukanlah padanan bagi kekudusan Allah. Kesalehan dan kebaikan kita bukanlah jawaban bagi persoalan dosa kita. Sebagaimana Allah telah memanggil para imam untuk memberitakan pendamaian melalui pengorbanan anak burung merpati diatas api, demikian juga kini Allah memanggil Anda untuk memberitakan pendamaian melalui pengorbanan Kristus diatas kayu salib.

(0.31) (Im 17:1) (sh: Cara yang kudus sebagai cerminan kekudusan Allah (Rabu, 18 September 2002))
Cara yang kudus sebagai cerminan kekudusan Allah

Permainan politik yang kotor ternyata bukan hanya monopoli politikus negara, karena sering kali juga menjadi bagian dari kehidupan gereja dan pelayanan Kristen. Memang kedengarannya ganjil, namun sudah dimaklumi selama ribuan tahun sejarah gereja.

Tuhan memanggil Israel untuk mencerminkan kekudusan Allah pada setiap aspekdan kebiasaan hidup mereka sehari-hari. Gaya hidup Israel bukanlah ditentukan oleh selera dan keinginan mereka masing-masing, melainkan ditetapkan, diatur dan disesuaikan dengan hukum Tuhan. Tuhan menetapkan waktu dan tempat yang spesifik bagi perngorbanan, serta mengatur tata cara penyembelihan hewan selama mereka dipadang gurun. Baik untuk keperluan kurban ataupun konsumsi ruma tangga, Israel hanya diperbolehkan menyembelih hewan di kemah suci. Tujuan dari semuanya ini adalah untuk menghindarkan Israel dari praktek –praktek penyembahan dan pengobarnan yang dilakukan bagi dewa-dewa asing dengan cara yang tersembunyi (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">7).

Melalui pemahaman diatas, kita dapat mempelajari bahwa untuk mencerminkan kehidupan yang kudus di hadapan Allah, maka motivasi yang baik saja belumlah mencukupi. Tidaklah cukup jikalau seseorang dengan motivasi yang baik mencurahkan darah korban di luar Kemah suci, karena hal ini bukannya membuktikan penghormatan kepada Tuhan melainkan sebaiknya suatu perzinahan rohani. Itu merupakan suatu pelanggaran yang menyedihkan, karena selain diperhitungkan sebagai hutang darah (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">4), juga memiliki konsekwensi yang berat yaitu hukuman mati (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">9).

Tuhan menuntut kita untuk mencerminkan kekudusanNya dalam kehidupan sehari, bukan hanya melalui motivasi yang kudus, melainkan juga melalui cara yang kudus. Di hadapan Tuhan, tidak ada motivasi yang kudus tanpa penerapan cara-cara yang kudus.

Renungkan: Untuk membangun jemaatNya yang kudus, Tuhan tidak membutuhkan intrik-intrik dan cara-cara cemar. Singkirkanlah berbagai strategi kotor, kehidupan yang tidak sepadan dengan Tuhan dan penggunaan uang haram dari gereja dan pelayanan Anda !

(0.31) (Ul 21:15) (sh: Hidup disiplin! (Senin, 28 Juni 2004))
Hidup disiplin!

Kita yang hidup di Indonesia pada zaman pascareformasi makin terbiasa dengan hidup yang tidak disiplin. KKN, pelecehan dan kekerasan menjadi makin biasa. Kita mengatasnamakan HAM untuk ketidakdisiplinan kita. Padahal kita sendiri yang tidak mau dan tidak ingin disiplin.

Ketika orang Israel bersiap masuk ke tanah Perjanjian, mereka diperintahkan Allah untuk hidup disiplin. Ada tiga disiplin yang harus mereka terapkan di dalam perikop yang kita baca hari ini. Pertama, disiplin seorang ayah. Orang Israel yang mempunyai lebih dari satu istri dan memiliki anak-anak laki-laki dari istri-istrinya itu, harus berlaku adil terhadap semua anak laki-laki itu. Bila anak laki-laki sulungnya adalah berasal dari istri yang tidak dikasihinya, maka ia tidak boleh memberikan hak kesulungan itu kepada anak laki-laki dari istri yang lebih dikasihinya (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">15-17).

Kedua, disiplin dalam mendidik anak dan ketaatan anak. Orang Israel diperintahkan untuk mendisiplin anak-anak mereka. Anak-anak diperintahkan untuk menuruti disiplin orang tuanya (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">18-21). Apabila mereka tidak mendengarkan orang tuanya, maka ada hukuman yang lebih fatal, yaitu rajam.

Ketiga, orang Israel dituntut untuk disiplin di dalam menghukum kejahatan yang sepadan dengan hukuman mati. Orang yang dihukum ini akan digantung di sebuah pohon dan harus dikuburkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Banyak aplikasi yang kita bisa pelajari dari firman untuk orang Israel ini. Kita diajak untuk lebih disiplin di dalam hidup kita, menghargai firman Tuhan yang mendisiplinkan diri kita agar hidup kita teratur. Paulus di 1 Korintus 14:40 mengajarkan agar kehidupan Kristen dapat menjadi teratur. Keteraturan melambangkan hidup yang sesuai dengan ajaran firman Tuhan.

Renungkan: Biarlah hidup kita mulai sekarang menjadi hidup yang teratur, sesuai dengan rencana dan kehendak Allah yang tersusun rapi untuk kita semua.

(0.31) (1Raj 8:1) (sh: Menghadap Allah (Selasa, 3 Agustus 2004))
Menghadap Allah

Ada baiknya Anda membaca seluruh pasal sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">8 agar mendapatkan gambaran lengkap. Ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">1-13 yang melukiskan seluruh umat Israel, Salomo (sang raja), para pemimpin rohani, rakyat, bersatu datang ke hadirat Allah. Lalu Salomo mensarikan sikap Allah terhadap rencana Daud membangun Bait Allah (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">14-21). Ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">22-53 adalah doa Salomo memohon berkat Allah untuk Israel. Di akhir pasal ini, Salomo sebagai pemimpin Israel menyampaikan pesan sesuai firman Allah untuk umat Israel. Baik kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan rohani, tidak mungkin bertumbuh dengan baik apabila tidak ada dua faktor penting ini: kesatuan antara semua unsur dan tekad untuk tumbuh bersama sesuai kehendak dan rencana Allah. Itulah yang kini sedang dilakukan seluruh umat Israel di bawah kepemimpinan Salomo di hadapan Allah. Ada gerak timbal balik antara prakarsa Salomo menghimpun para tua-tua dan seluruh umat Israel dengan sambutan mereka terhadap prakarsa tersebut (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">1-4). Namun itu saja belum cukup.

Ketika itu juga pengalaman yang pernah terjadi di zaman Musa, terulang kembali. Awan gelap hadirat Allah menyelimuti mereka, menyadarkan Salomo dan seluruh umat bahwa Bait Allah tidak membuat Ia hadir dengan berkat-Nya sebab Ia bebas adanya. Bukan Allah yang harus menyesuaikan diri dengan kehendak manusia, tetapi manusia yang harus takluk kepada kehendak-Nya. Salomo menghubungkan awan gelap itu dengan ucapan Allah kepada Daud. Hanya dengan kesadaran ini, umat Israel termotivasi untuk hidup sepadan dengan kemuliaan Allah.

Budaya Indonesia cenderung menganggap Allah dapat diatur, entah dengan sesajen, persembahan atau trik-trik politik. Firman ini menyadarkan kita bahwa penghayatan budaya demikian menyesatkan dan mengundang kehancuran. Dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kerohanian, milikilah kesadaran bahwa kita harus tunduk kepada kebenaran Allah, bukan berusaha mengatur Allah.

Camkanlah: Ketika Allah berkenan, itu bukan berarti ijin untuk hidup sembarangan.

(0.31) (Mzm 81:1) (sh: Musik sebagai sarana ekpresi iman (Jumat, 29 April 2005))
Musik sebagai sarana ekpresi iman


Mazmur pujian ini mengajak umat Tuhan untuk terlibat dalam satu ensambel kolosal. Musik dan nada meneruskan kata-kata untuk mengekspresikan sukacita dan syukur kepada Tuhan. Ada bahayanya perayaan kolosal seperti ini. Seperti Natal sering dirayakan keluar dari inti berita Natal karena nilai-nilai asing yang menyelinap di dalamnya (misalnya, Sinterklas), demikian juga perayaan pujian Israel di sini bisa kehilangan makna atau disusupi makna lain. Itu sebabnya dasar dan alasan memuji Tuhan tidak boleh dilupakan. Ia diatur dalam hukum Allah (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" vsf="TB" ver="">5).

Pesan Mazmur ini jelas, pesan pembebasan. Israel pernah dilepaskan dari perbudakan Mesir oleh Tuhan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" vsf="TB" ver="">6-8). Oleh sebab itu Tuhan menuntut mereka untuk hanya menyembah Dia (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" vsf="TB" ver="">9-11). Kenyataan bahwa Israel lebih memilih untuk hidup bagi diri sendiri (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" vsf="TB" ver="">12), menunjukkan mereka gagal menghayati pesan ini. Akibatnya, mereka tidak bisa menikmati pembebasan mereka sepenuhnya. Ada belenggu hati yang belum dibebaskan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" vsf="TB" ver="">13). Hanya pertobatan yang sungguh akan membawa kembali mereka dalam tangan kasih setia Tuhan. Bila Israel taat dan setia, mereka akan menikmati Tuhan dan mengalami lagi pembebasan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" vsf="TB" ver="">14-17).

Tuhan terlalu besar dan terlalu agung sehingga berbagai sarana dipergunakan umat-Nya untuk membahasakan kebesaran dan keagungan Tuhan itu. Semua upaya manusia hanya bisa mengangkat ke atas permukaan sebagian kecil kebesaran dan keagungan Tuhan. Kidung pujian dan musik adalah salah satu sarana. Nyanyian yang diangkat ke atas ke arah Allah harus dibarengi dengan hati dan kehidupan yang tengadah ke atas agar pujian terharmoni, sepadan, dan senada dengan kehidupan. Apabila kehidupan tidak sesuai dengan jalan dan kehendak Tuhan, maka nada dan musik tidak lebih dari sebuah sarana yang sumbang dan lumpuh.

Renungkan: Pujian yang berarti dan dinikmati Tuhan bukan musik atau melodi yang indah, melainkan hati yang bersyukur dan sikap hidup yang memuliakan Dia.

(0.31) (Ams 17:1) (sh: Pahlawan yang harus diberi tanda jasa (Sabtu, 5 Agustus 2000))
Pahlawan yang harus diberi tanda jasa

Unjuk rasa menuntut kenaikan gaji yang dilakukan oleh puluhan ribu guru di Jakarta dan di beberapa kota besar lainnya sangat mengejutkan sekaligus memprihatinkan. Mengejutkan karena selama ini guru dianggap sebagai sosok yang arif dan penuh pengabdian sehingga tidak ada kata menuntut. Memprihatinkan karena unjuk rasa ini mengungkapkan sebuah kenyataan yang menyedihkan bahwa selama ini penghargaan yang mereka terima dalam bentuk gaji tidak sepadan dengan tugas, tanggung-jawab, dan tuntutan kepada mereka yang datang dari berbagai pihak. Amsal hari ini mempertontonkan kepada kita betapa pentingnya pendidikan khususnya pendidikan kaum muda bagi pembangunan masyarakat Indonesia yang beradab, berbudaya, dan bermoral tinggi. Orang bodoh akan kehilangan haknya atas `modal' bagi pembangunan masa depannya karena hak itu dirampas oleh orang yang lebih pandai, walaupun secara status sosial jauh lebih rendah (2). Berarti ia kehilangan masa depannya. Tidak hanya itu, ia bahkan tidak mempunyai hak untuk bermanfaat bagi sesamanya. Sebab bagaimana mungkin bermanfaat, jika orang lain bertemu dengan dirinya merasa ngeri (12).

Hal ini mengingatkan kita bahwa masyarakat sekarang merasa ngeri bila berada satu bus kota dengan pelajar. Karena mereka sering terlibat dalam tawuran yang membahayakan nyawa orang lain. Jika hidup dan keberadaan mereka tidak bermanfaat bagi masyarakat dan mereka sudah kehilangan masa depannya, apa yang akan terjadi dengan bangsa kita di masa depan? Akankah kita merasa damai menikmati segala kekayaan yang kita punya, sementara masyarakat selalu resah (1)? Hal itu harus segera ditangani sebelum terlambat (10). Sebelum hati nurani mereka dibutakan sehingga mereka hanya mengejar kejahatan (11).

Renungkan: Bila mantan wakil perdana menteri Malaysia menulis dalam bukunya bahwa pembangunan bangsa Asia harus dimulai dari pembangunan ekonomi, maka pembangunan bangsa Indonesia harus dimulai dari pendidikan. Kini saatnya gereja lebih serius menangani pendidikan. Langkah ini dapat dimulai dengan memperhatikan kehidupan para guru kristen baik yang mengajar di sekolah swasta maupun sekolah negeri khususnya guru Pendidikan Agama Kristen. Peran mereka sangat penting dan menentukan bagi generasi muda kita.

(0.31) (Hos 1:1) (sh: Dihukum dan diampuni (Rabu, 3 November 2004))
Dihukum dan diampuni

Apa yang akan seorang suami lakukan terhadap istri yang berselingkuh? Menurut Hukum Taurat, suami boleh menuntut mati istrinya. Di zaman modern ini, biasanya tuntutan cerai.

Tindakan Allah menyuruh Hosea menikahi perempuan sun-dal, menunjukkan sikap Allah terhadap Israel yang melacurkan diri. Allah ingin mengampuni, namun terlebih dahulu dosa harus dihukum. Itu dinyatakan-Nya melalui pemberian nama-nama anak Hosea dari hasil pernikahannya itu. Yizreel berarti Israel akan kalah dan berakhirnya kekuasaan Raja Yehu (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">4-5)(Yehu merebut kekuasaan melalui kudeta berdarah). Lo Ruhama berarti Allah tidak akan menyayangi umat Israel (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">6). Akan tetapi, Allah masih berbelas kasihan terhadap umat Yehuda, yang pada masa Hosea menunjukkan kesetiaan kepada Allah (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">7). Sedangkan, Lo Ami berarti Tuhan telah menolak umat Israel sebagai umat-Nya (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">8-9). Nama Lo Ami adalah puncak kemarahan Allah kepada Israel, karena Israel telah berselingkuh dengan ilah lain. Murka Allah menandakan bahwa Israel bukan lagi umat-Nya dan Ia bukan lagi Allah Israel.

Dengan demikian, perjanjian dengan Allah telah hancur. Hubungan simbolis Allah sebagai suami dengan umat sebagai istri telah terputus. Sebenarnya, Allah menghukum agar Israel menyadari dosanya dan bertobat. Setelah itu, Allah akan memulihkan mereka, berupa sisa umat Israel yang sedikit akan dibuat menjadi banyak kembali (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">10); Israel kembali menjadi umat Allah, dan Ia akan menjadi Allahnya (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">11). Perubahan nama anak Hosea merupakan simbol Allah bagi pemulihan Israel yaitu: dari Lo Ruhama menjadi Ruhama (Allah mengampuni), Lo Ami menjadi Ami (umat Allah).

Bukankah kita juga sama seperti Israel, sering meninggalkan Tuhan untuk mengejar uang, harta, kekuasaan, dan berbagai kesenangan duniawi? Namun, oleh kasih-Nya Allah telah mengampuni kita dan menjadikan kita umat-Nya di dalam Kristus Yesus. Oleh karena itu, kita harus menjadi umat Tuhan yang setia, sepadan dengan kasih karunia-Nya yang penuh pengorbanan.

Bersyukurlah: Allah telah mengampuni kita melalui Tuhan Yesus, sehingga kita layak disebut umat-Nya.

(0.31) (Am 3:1) (sh: Konsekuensi pemilihan Israel (Jumat, 18 Juli 2003))
Konsekuensi pemilihan Israel

Amos kini menegaskan bahwa hukuman justru diberlakukan di dalam keluarga sendiri. Justru karena Israel adalah satu-satunya yang Tuhan kenal, maka Tuhan menuntutnya berperilaku sepadan (ayat 1- 2). Pilihan Allah tidak boleh dijadikan status kosong tetapi harus diterima sebagai panggilan terhormat yang perlu dijalani dengan sungguh.

Ada kemungkinan seperti yang juga dialami para nabi waktu itu, nubuat keras Amos ini pun dipertanyakan keasliannya. Soalnya, Israel lebih terbuka kepada pesan sesat para nabi palsu. Amos kini memberikan dukungan bagi suara kenabiannya yang bagaikan suara singa mengaum itu. Tak ada nabi dapat bernubuat (kecuali nabi palsu), kecuali Allah menggerakkannya (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">3-8). Contoh-contoh yang Amos berikan tidak saja berbicara tentang hubungan sebab- akibat (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">4-7), tetapi lebih penting adalah hubungan persekutuan akrab nabi dan Tuhan yang diumpamakan seperti hubungan persahabatan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">3). Karena nabi dengar-dengaran suara Allah, maka nabi mengaumkan auman dahsyat amarah Allah (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">8).

Auman singa nubuat penghakiman itu memang dahsyat. Tidak saja Tuhan tidak akan membuat perkecualian terhadap umat yang dikasihi-Nya, Tuhan pun tidak akan membuat hukuman-Nya sebagai urusan privat. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsa- bangsa kafir musuh Allah tahu bahwa umat-Nya sedang dihukum oleh Tuhan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">9). Apabila dulu Allah menghancurkan Mesir demi menciptakan Israel, kini hukuman Tuhan akan membuat Israel mengalami kehancuran. Penjarahan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">11), kehancuran (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">12), kehinaan (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">14-15) akan harus ditanggung oleh umat yang keras hati itu. Singa telah mengaum, seharusnyalah mereka takut dan bertobat!

Renungkan: Kasih Tuhan tidak membuat Dia mengorbankan kesucian dan keadilan- Nya. Karena itu, selaku umat pilihan yang menerima kasih-Nya kita harus hidup serasi dengan sifat-sifat-Nya.

(0.31) (Mat 4:12) (sh: Berani menyatakan apa yang benar (Jumat, 31 Desember 2004))
Berani menyatakan apa yang benar

Menurut Alkitab, nabi merupakan perantara Tuhan dan manusia. Salah satu tugasnya mengoreksi perilaku umat Tuhan yang keliru.

Yohanes ditangkap dan dipenjarakan Herodes karena ia menegur tindakan Raja Herodes yang mengambil Herodias, keponakannya menjadi istrinya (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">12; band. sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">14:3). Raja Herodes di nas ini berbeda dengan Raja Herodes yang membunuh anak-anak di Betlehem. Raja Herodes pada nas ini adalah Herodes Antipas, anak Herodes Agung dan Maltake. Selain beristrikan Maltake, Herodes Agung juga menikahi Mariamne yang melahirkan Filipus, suami pertama Herodias. Dengan demikian, Filipus dan Herodes Antipas adalah saudara satu ayah. Peristiwa penangkapan Yohanes menyebabkan Yesus pergi ke Kapernaum, Galilea. Menurut pembagian tanah pusaka kedua belas suku Israel, Kapernaum berada di seberang sungai Yordan yang termasuk daerah Zebulon dan Naftali (ayat sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">13; Yos. 19:10-16). Perhatikan kutipan nubuat Nabi Yesaya pada ay. sepadan+%28dng%29&version=tb" ver="">15-16!

Nubuat ini menunjuk pada Yesus sebagai Terang bagi bangsa yang diam di daerah seberang sungai Yordan. Jadi, keberadaan Yesus di Kapernaum bukan karena Ia takut ditangkap oleh Herodes melainkan Yesus justru melanjutkan pemberitaan surgawi yang pernah dilakukan Yohanes, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Tuhan memakai peristiwa pemenjaraan Yohanes sehingga pemberitaan tentang Kerajaan Surga pun tersiar bagi daerah Galilea. Yohanes berani menyatakan apa yang benar meskipun ia kehilangan nyawanya (Lihat Mat. 14:10-11).

Sikap Yohanes menegur perbuatan Raja Herodes mengingatkan kita bahwa pemimpin gereja, tokoh Kristen, dan umat Tuhan harus memiliki keberanian menyatakan apa yang benar. Dan bukan menutup mata atau justru ikut dalam perbuatan amoral seperti yang dilakukan orang yang tidak takut akan Tuhan. Jika bukan kita yang menerangi kegelapan dunia ini, siapa lagi?

Renungkan: Mari masuki tahun 2005 dengan hidup sepadan dengan diri sebagai Terang Kristus, yang dimulai dengan menyatakan kebenaran firman-Nya.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.22 detik
dipersembahkan oleh YLSA