Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 61 ayat untuk (7-28b) Maka AND book:2 [Pencarian Tepat] (0.023 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kel 20:18) (endetn: maka ketakutanlah)

men. Sam., Jun.(?), Vulg. Hibr.: "maka melihat".

(0.89) (Kel 29:12) (ende)

Darah dianggap sebagai intipati kehidupan, maka dari itu sutji.

(0.84) (Kel 34:15) (ende)

Perdjandjian dengan Jahwe seringkali dibandingkan dengan ikatan perkawinan. Maka dari itu pemudjaan berhala sering disebut "pelatjuran".

(0.77) (Kel 2:23) (ende)

Djika jang dimaksudkan Parao Ramses II, maka pengungsian terdjadi dibawah pemerintahan penggantinja Merneptah (1234-1220). Tetapi ini belum pasti, karena sumber jang digunakan dalam ajat ini tradisi lain dari Kel 1:8.

(0.77) (Kel 28:38) (jerusalem: menanggung akibat kesalahan) Naskah Ibrani dapat juga diterjemahkan: menanggung kesalahan. Karena dikuduskan kepada Tuhan maka imam besar memulihkan segala kesalahan yang dengan tidak sengaja dilakukan melawan aturan-aturan ibadat.
(0.77) (Kel 34:15) (jerusalem: berzinah) Berbakti kepada Tuhan suka dibandingkan dengan nikah dan perkawinan. Maka beribadat kepada allah-allah lain diistilahkan sebagai "berzinah", "bersundal", bdk Yeh 16 dan Yeh 23; Hos 1-3; Wah 17.
(0.74) (Kel 13:17) (ende)

Djalan ke Palestina jang dekat dan banjak dilalui menjusur pantai Laut Tengah melalui Sile (=El-Qantara) dan Gaza. Sepandjang djalan itu ada perigi-periginja, tetapi ada pos-pos pendjagaan Mesir djuga. Maka dari itu tidak baiklah umat Israel menempuh djalan ini.

(0.74) (Kel 22:21) (ende)

Dipandang dari sudut sosial, orang asing jang berdiam diantara umat Israel terlampau lemah kedudukannja untuk membela hak-haknja. Maka dari setjara istimewa ia dilindungi Hukum. Alasannja bersifat religieus: wadjib bersjukur kepada Tuhan atas pembebasan Israel sendiri. Kata "orang asing" atau "imigran" (Junani: "proselytos") sesudah masa Pembuangan memperoleh arti: seseorang bukan-Jahudi jang masuk Agama Jahudi.

(0.74) (Kel 33:19) (ende)

Lagi Tuhan menegaskan, bahwa "Jahwe" itulah namaNja sendiri. Ini sekali lagi memperkuat djandji jang tertjantum dalam nama itu (Kel 3:14 tjatatan). Dari kebaikan Tuhan jang melimpah ini ternjatalah, bahwa Ia sendiri menganugerahkan Rahmat-rahmatNja setjara bebas sama sekali. Kalau sekali Ia sudah mengambil keputusan, maka keputusan ini tidak akan ditjabutNja.

(0.74) (Kel 34:18) (ende)

Peraturan-peraturan berikut ini terutama mengenai hari-hari raja dan korban-korban. Sesudah meninggalkan Jahwe, Israel harus membuktikan kesungguhan tobatnja dengan setia mengabdi kepada Jahwe dan menjerahkan diri kepadaNja. Maka dari itu Hukum Perdjandjian menurut tradisi Jahwistis djuga disebut Sepuluh Firman Ibadat. Lihat persamaannja dengan Kitab Perdjandjian (terutama Kel 23:14 dsl.).

(0.74) (Kel 11:2) (jerusalem: meminta barang emas ....) Berita tentang perampasan atas orang Mesir itu adalah sebuah unsur yang ditambahkan kepada ceritera asli. Ini sudah tampil dalam Kel 3:21, dan kembali tampil dalam Kel 12:35-36. Kalau perampasan itu diterima sebagai sebuah kenyataan, maka tidak lagi dapat diterima bahwa orang Mesir sudah mengalami kesembilan tulah (yang merusakkan segala sesuatunya).
(0.73) (Kel 3:2) (ende)

Arti "malaikat Jahwe": lihat Kej 16:7 tjatatan.

Jang terpenting dalam tjerita ini ialah, bahwa Tuhan mewahjukan diri kepada Musa dan memanggilnja. Djadi sungguh-sungguh Pertemuan Musa dengan Tuhan. Disamping itu ada gedjala lahir, jang menandakan hadirnja Tuhan. Karena hubungannja dengan perwahjuan ini, maka gedjala tersebut merupakan isjarat Tuhan dan lambang hadirNja, djadi tak dapat diterangkan dengan sebab-musabab kodrati semata-mata. Tanda itu menandaskan kenjataan objektip dan adikodrati dari pertemuan dengan Tuhan ini.

(0.73) (Kel 11:4) (ende)

Bahwa Musa disini berbitjara kepada Parao, dan bukan kepada rakjat atau para pedjabat istana (aj.3)(Kel 11:3), barulah djelas dalam aj.8(Kel 11:8). Barangkali maklumatnja kepada rakjat Mesir dan hadirnja menghadap Parao sendiri disini dipersingkat mendjadi satu tjerita (bandingkan dengan Kel 10:7,8). Djika demikian halnja, maka Kel 10:24 dan selandjutnja mentjeritakan tanggapan Parao terhadap perantaraan para pedjabat tadi (Lihat tjatatan pada Kel 10:24).

(0.73) (Kel 10:24) (ende)

Ajat-ajat Maka+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">24-26(Kel 10:24-26) dan Kel 10:28-29 ditambahkan pada ajat sebelumnja dari tradisi lain, jakni J. tidaklah djelas, apakah semula ada hubungannja dengan bahala kegelapan. Banjak persamaannja dengan Kel 10:8-10, tetapi mengandung djandji Parao jang lebih landjut. Maka biasanja itu baru diberikan akibat adanja bentjana baru. Sesudah tuntutan-tuntutan Musa ditolak (Kel 10:28), bentjana seharusnja lalu menimpa tanah Mesir, seperti sesudah Kel 10:11. Satu-satunja bentjana jang kemudian masih disebutkan dalam tradisi J, ialah bahala jang kesepuluh. Maka Kel 10:24 dan selandjutnja mungkin pula semula berhubungan dengan maut anak-anak sulung djadi menjusul Kel 11:4-8a (bandingkan dengan Kel 12:32: tuntutan Kel 10:24-26 dipenuhi). Kalau demikian halnja, maka kesukaran Kel 10:29 terpetjahkan, jakni bahwa sesudah kata-kata ini Musa segera menghadap Parao lagi (lihat Kel 11:4) dan marahnja Musa (Kel 11:8b) sesudah Kel 10:29 lebih mudah dipahami.

(0.73) (Kel 21:22) (full: SEHINGGA KEGUGURAN KANDUNGAN )

Nas : Kel 21:22-23

(versi Inggris NIV -- lahir sebelum waktunya). Sebagai tambahan atas perlindungan bagi orang yang hidup, Allah menuntut perlindungan anak yang belum lahir.

  1. 1) Ayat Kel 21:22 mengacu kepada wanita yang keguguran kandungan karena tindakan kekerasan. Jikalau terjadi kelahiran, maka yang melakukan kekerasan harus membayar denda.
  2. 2) Jikalau sang ibu atau anak cedera berat, maka pihak yang melakukan kekerasan harus membayar menurut hukum balas dendam. Perhatikan bahwa jikalau ibu atau anak meninggal, maka terdakwa dinyatakan bersalah dan harus dihukum mati (ayat Kel 21:23). Dengan kata lain, orok yang belum lahir dipandang sebagai manusia; kematiannya dianggap pembunuhan.
  3. 3) Perhatikan bahwa peraturan ini merupakan satu-satunya kasus dalam Taurat di mana kematian yang tidak disengaja dikenakan hukuman mati (bd. Ul 19:4-10). Prinsipnya jelas -- Allah melindungi pihak yang paling tidak mampu melindungi dirinya (yaitu, bayi yang belum lahir).
(0.72) (Kel 7:18) (ende)

Djuga dalam keadaan normal air sungai Nil dapat berwarna kemerahan-merahan karena lumpur jang hanjut dalamnja. Tetapi di Mesir Utara ini djarang terdjadi, dan kalau terdjadi, tidak membawa akibat jang merugikan. Kalau bahala pertama dihubungkan dengan gedjala alam sematjam itu pastilah apa jang terdjadi itu demikian luar biasa, sehingga dapat dianggap sebagai isjarat jang sangat istimewa. Maka dari itu penulis berbitjara tentang air sungai Nil jang berwarna merah bagaikan tentang darah, karena ini merupakan peringatan bagi rakjat Mesir, bahwa djika mereka berkeras kepala memberontak melawan perintah Tuhan, akan ada pertumpahan darah. Pengarang kitab Kebidjaksanaan memandangnja sebagai hukuman terhadap pembunuhan anak-anak Hibrani (Wis 11:6).

(0.72) (Kel 11:5) (ende)

Semua anak sulung mendjadi milik Jahwe (Kel 13:1; 22:28). Namun anak-anak itu tidak boleh dibunuh, melainkan harus ditebus kembali (Kel 13:13). Kini Jahwe menuntut hakNja dari rakjat Mesir djuga. Karena mereka sendiri tidak rela menanti Kehendak Jahwe, maka dalam pengorbanan anak-anak sulung mereka akan terbukti dengan tjara jang njata, bahwa mereka benar-benar tergantung pada Jahwe. Demikianlah achirnya mereka walaupun terpaksa, akan mengakui kekuasaan Jahwe, serta menjerah kepada firmanNja, membebaskan bangsaNja terpilih.

(0.72) (Kel 33:11) (ende)

Pada umumnja dalam Perdjandjian Lama nampak adanja sikap chidmat jang amat mendalam terhadap Kesutjian Tuhan, jang tidak dapat didekati oleh manusia jang berdosa. Maka dari itu tidak mungkinlah manusia setjara langsung melihat Tuhan (aj.20)(Kel 33:20). Namun dalam tradisi ada pula keinsjafan jang sangat mendalam, bahwa Tuhan itu dekat dan mungkin djuga bergaul dengan Tuhan setjara intim. Ini ternjata pada para Bapa Bangsa, para Nabi, dan chususnja pada Musa. Terutama dalam tradisi J Tuhan nampak sangat dekat. Djuga ajat ini mengungkapkan hidup keagamaan jang sangat meresap

(0.72) (Kel 24:11) (full: MEMANDANG ALLAH, LALU MAKAN DAN MINUM. )

Nas : Kel 24:11

Kita tidak diberi tahu bagaimana Allah menyatakan diri. Yang diketahui ialah bahwa Ia tidak menunjukkan seluruh diri-Nya, karena tidak ada orang yang bisa melihat seluruh kemuliaan Allah dan tetap hidup (lih. Kel 33:18-23). Penampakan diri Allah dan perjamuan yang menyertainya menandakan bahwa setelah pendamaian dilaksanakan dan umat itu telah mengabdikan diri mereka kepada Tuhan, maka dapatlah mereka bersekutu dengan-Nya; ini juga menjadi prinsip PB (bd. Mat 26:28; Ibr 12:18-24).

(0.71) (Kel 12:11) (ende)

Arti kata "Paskah" (hibr. "Pesah") tidak dapat ditentukan dengan pasti. Mungkin berasal dari "pasah" = berdjalan timpang, melontjati, melewati, melampaui. Ini keterangan tradisionil, paling banjak kemungkinannja benar. Tetapi djika kata ini berasallah dari bahasa Mesir, maka artinja ialah: peringatan, atau: pukulan.

Menurut banjak para ahli pesta ini sudah sebelumnja dirajakan sebagai perajaan musim semi diantara para gembala-perantau (nomade). Dipersembahkan korban-korban binatang untuk memohon kesuburan ternak, mungkin pada malam hari sebelum mereka berangkat mentjari padang-padang rumput (maka dari itu para peserta harus siap-siap akan bepergian). Binatang jang dikorbankan dimakan dengan roti para perantau jang tidak diragikan, dan dengan rempah-rempah (aj.8)(Kel 12:8). Mungkin Kel 5:1 dll. menundjukkan, bahwa perajaan ini dikenal oleh umat Israel.

Akan tetap karena sekarang dihubungkan dengan Pengungsian dari Mesir, perajaan ini mendapat arti jang baru sama sekali, Paskah Jahwe. Bahwa tjaranja makan tergesa-gesa, dan adanja darah, memperingatkan mereka akan malam pembebasan (lihat aj. Maka+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">12-14)(Kel 12-14)



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA