Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk berebut [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.99385366666667) (Hak 1:9) (jerusalem: Kemudian ...) Ayat ini rupanya berasal dari tangan penyusun kitab dan berperan sebagai pembukaan ceritera berikut. Maka Yehudalah yang berebut daerah yang pada kenyataannya direbut kelompok-kelompok lain yang baru kemudian menggabungkan diri dengan suku Yehuda: Kaleb merebut Hebron, Hak 1:20; bdk Yos 14:6 dst; Otniel merebut Debir, Hak 1:13; bdk Yos 15:15-17; orang Keni merebut Tanah Negeb dengan Arab, Hak 1:16, dan Simeon merebut Horma, Hak 1:17.
(0.70276061538462) (2Raj 15:1) (sh: Jauhkan Penyembahan Berhala (Jumat, 11 September 2015))
Jauhkan Penyembahan Berhala

Judul: Jauhkan Penyembahan Berhala
Seorang bapa mengaku bahwa ia orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan orang yang "open minded" (terbuka pikirannya), toleransi, dan demokratis. Ia mengatakan dirinya percaya kepada Tuhan Yesus, sekaligus percaya kepada keyakinan leluhur. Ia menambahkan, "Tidak usah fanatik, semua agama sama saja. Kita ambil yang baik-baiknya saja". Anak-anaknya pun bebas memilih agama.

Azarya menjadi raja Yehuda saat berusia 16 tahun (1-2). Ia melakukan yang benar di hadapan Allah (3). Allah mengaruniakan pemerintahan kepada Azarya selama 52 tahun. Namun ia tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan sehingga rakyat mempersembahkan dan membakar kurban di bukit-bukit itu (4). Bukit-bukit pengurbanan adalah tempat tinggi yang didirikan sebagai pusat penyembahan berhala. Azarya beribadah kepada Tuhan, tetapi juga memfasilitasi rakyatnya beribadah kepada allah lain. Selain itu, raja Azarya menjadi sombong dan mengambil alih tugas imam serta marah saat ditegur (2Taw. 26: 16-21).

Karena itu Allah mendatangkan tulah kepada Azarya. Azarya sakit kusta selama 13 tahun hingga matinya (5-6).

Kemudian Yotam menjadi raja menggantikan Azarya ayahnya (7). Seorang raja seharusnya membawa rakyatnya hidup benar dan beribadah hanya kepada Allah. Yotam tidak belajar dari ayahnya. Ia melakukan kesalahan yang sama dengan ayahnya. Ia tidak seutuhnya beribadah kepada Tuhan. Bukit-bukit pengorbanan itu tidak dijauhkan oleh Yotam, sehingga rakyatnya terus menjadi penyembah berhala (32-35). Dengan demikian, Yotam bercacat di hadapan Allah. Percuma saja ia menjadi orang benar di hadapan Allah, tetapi membuat rakyatnya menyembah berhala.

Bagaimana dengan kita? Kita perlu menjauhkan penyembahan berhala dari keluarga kita. Tidak cukup hanya kita saja yang benar di hadapan Allah, tetapi juga keluarga, serta orang-orang di sekitar kita. [DSY]

(0.49692682051282) (Luk 16:10) (sh: Siapakah Tuanmu? (Selasa, 9 Maret 2004))
Siapakah Tuanmu?

Siapakah Tuanmu? Mata-mata tugasnya memang mengabdi kepada dua tuan. Tuan yang pertama adalah tuan yang sebenarnya, tuan yang kedua adalah orang yang dimata-matainya demi tuan yang pertama. Ada juga mata-mata yang berkhianat kepada tuan pertamanya, sekaligus kepada tuan yang kedua. Alasannya sederhana, uang. Ia tidak mengabdikan dirinya kepada salah satu dari tuan itu, melainkan kepada kekayaan yang akan didapatnya dengan sikap mendua tersebut.

Sebagai orang Kristen seharusnya tidak ada alternatif siapa Tuan kita. Justru orang luar bisa menilai kita dapat dipercaya, baik hal kecil maupun hal besar, karena ternyata kita setia kepada Tuan kita (ayat 10-12). Orang akan mempercayakan kita Mamon yang tidak jujur, karena kita jujur. Mereka percaya kepada kita karena kita hanya mengabdi kepada Allah dan bukan kepada Mamon (ayat 13-14).

Hal ini berlawanan dengan apa yang diyakini oleh orang-orang Farisi. Mereka munafik dalam hal lahiriah sepertinya mereka mengabdi kepada Allah, padahal batin mereka menyembah Mamon (ayat 14-15). Apa yang tidak kelihatan di dalam tingkah lahiriah mereka, sebenarnya terpancar juga dari ucapan dan ajaran mereka.

Maka, siapa yang mempertuankan Tuhan Yesus akan mengenal dengan sungguh otoritas-Nya. Dia yang datang mengakhiri era Perjanjian Lama dan memulai era Kerajaan Allah menarik banyak orang untuk menjadi umat Kerajaan Allah (ayat 16b, 'setiap orang menggagahinya berebut memasukinya' bisa dibaca lebih tepat menjadi 'setiap orang ditarik untuk memasukinya'). Namun Dia tidak datang menyudahi peraturan Taurat itu. Justru dalam kedaulatan-Nya, Taurat diperjelas dan ditafsir secara lebih kontekstual seperti yang dinyatakan-Nya mengenai masalah perceraian (ayat 18).

Renungkan: Siapakah Tuhanmu? Adakah pengabdian Anda kepada-Nya dapat dilihat orang dalam kesetiaan akan hal-hal sehari-hari di dunia ini?

(0.42593728205128) (Mat 5:8) (sh: Sebuah 'tekad+' dalam millenium baru (ayat 2) (Selasa, 2 Januari 2001))
Sebuah 'tekad+' dalam millenium baru (ayat 2)

Sebuah `tekad+' dalam millenium baru (ayat 2). Ucapan Bahagia yang sarat dengan kebenaran memang dibagi 2 untuk renungan awal millenium ini, sebab Ucapan Bahagia ini harus kita renungkan secara mendalam agar menjadi landasan, penentu arah, dan warna kehidupan kita. Ucapan Bahagia ini bukanlah alternatif etika namun keharusan, karena yang keluar dari mulut Yesus adalah wahyu khusus Allah. Apa tekad+ Kristen selanjutnya?

Kristen harus bertekad mempunyai hati yang suci, artinya mempunyai kemurnian moral secara lahir maupun batin dengan ukuran kebenaran Allah (ayat 8). Kemurnian ini bukan sesuatu yang kita miliki dari lahir namun harus dimulai dari kehendak kita untuk murni, sehingga kita berusaha dan berjuang untuk hidup murni. Dimana pun Kristen berada, ia harus menjadi juru damai seperti Yesus (ayat 9), dalam segala bidang kehidupan baik itu dalam rumah tangga, gereja, masyarakat, kantor, bahkan jika ada kesempatan menjadi juru damai dalam perselisihan antar partai politik atau elite politik yang saling berebut kursi kekuasaan.

Bukan suatu kebetulan jika setelah berbicara tentang juru damai, Yesus melanjutkan dengan penganiayaan, sebab dunia mencintai kebencian dan prasangka buruk, sehingga pembawa damai adalah musuhnya (ayat 10). Oposisi, tantangan, dan penganiayaan adalah konsekuensi wajar bagi pengikut Kristus. Yesus menekankan hal ini dengan mengganti kata 'orang' dengan 'kamu' (ayat 11-12) dan juga mengganti kata 'karena kebenaran' (ayat 10) dengan 'karena Aku' (ayat 11). Namun Kristen harus bergembira dan bersukacita bukan hanya karena upahnya besar di surga, namun karena telah dilayakkan menjadi serupa dengan Dia dalam penderitaan-Nya dan penganiayaan oleh dunia yang membuktikan bahwa kita berada di pihak Allah (ayat 12).

Masyarakat Indonesia membutuhkan contoh kehidupan manusia yang bermoral tinggi dan tetap bertahan, walaupun harus mengalami penganiayaan. Di sinilah peran Kristen dibutuhkan. Selain itu masyarakat yang lapar dan 'telanjang', mudah sekali diprovokasi, maka membutuhkan siraman air sejuk yang dapat menenangkan emosi mereka. Di tempat inilah peran Kristen sebagai juru damai sangat dibutuhkan dan dinantikan.

Renungkan: Mulai dari lingkup terkecil kita dapat berperan maksimal: dalam keluarga, sekolah, kantor, gereja, dan masyarakat.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA