Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk blakblakan [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Kor 7:4) (jerusalem) Penggunaan perkawinan dengan sikap egois blak-blakan ditolak. Perkawinan justru menuntut orang menyerahkan diri kepada teman hidupnya. Dalam Efe 5:25 Kristus yang mengorbankan dirinya menjadi teladan bagi suami-isteri.
(0.80) (Yer 7:22) (jerusalem: Aku tidak mengatakan...) Memang benar dalam Dekalog tidak ada satu perintahpun mengenai ibadat. Yeremia tidak blak-blakan menolak segala macam korban binatang, bdk Yer 33:11. Tetapi kecaman Yeremia ini senada dengan keterangan nabi-nabi lain yang menegaskan bahwa ibadat bukannya inti agama sejati, bdk Ams 5:21+; Mik 6:6-8; Hos 6:6
(0.60) (Yes 65:17) (jerusalem: bumi yang baru) Nabi-nabi dahulu membayangkan kebahagiaan di zaman Mesias serupa dengan kebahagiaan di taman firdaus yang akan dipulihkan, bdk Yes 11:6+. Karya-karya yang bergaya apokaliptik tidak blak-blakan menolak bayangan semacam itu; bdk Yes 65:25 yang mengutip Yes 11:7,9. Tetapi kesusasteraan apokaliptik lebih suka membayangkan kebahagiaan di zaman kelak sebagai suatu pembaharuan menyeluruh. Dalam karya-karya itu dikatakan tentang "langit yang baru dan bumi yang baru", bdk Wah 21:1; 2Pe 3:13.
(0.40) (Ayb 40:1) (sh: Berdiam sejenak (Minggu, 18 Agustus 2002))
Berdiam sejenak

Kita teringat lagi perkataan Yahweh dalam 38:1 yang menyatakan bahwa Ia akan menanyai Ayub. Allah menuduh bahwa Ayub telah mengaburkan desain-Nya melalui ketidaktahuan Ayub. Situasinya sekarang berubah: Yahweh telah memberikan Ayub hak yang unik untuk belajar dari-Nya secara langsung tentang karya-Nya yang begitu luas cakupannya.

Tibalah waktunya bagi Yahweh untuk menanyakan pertanyaan itu lagi. Ia menyatakan-Nya dengan bahasa hukum, seperti istilah yang digunakan Ayub dalam 31:35, "surat tuduhan", suatu istilah hukum. Ayub telah berbantah dengan Allah dan telah membuat tuduhan hukum terhadap-Nya (istilah berbantah dalam ayat 35 seharusnya diterjemahkan dengan lebih keras: menegur, mengoreksi).

Ayub sekarang harus berespons kepada Allah setelah ia mendapatkan pengetahuan yang baru ini. Ayub memang menjawab (ayat 36-38), tetapi jawabannya tidak memuaskan. Ia tidak dapat menyangkali kebenaran yang telah diungkapkan Allah. Ayub tertegun di hadapan kehadiran Allah yang begitu blakblakan, sehingga ia harus mengakui kerendahannya secara tulus. Namun, ia tidak pernah meragukan kuasa Allah. Ayub hanya meragukan keadilan Allah. Sekarang pun Ayub tetap merasa tidak bersalah atau menjadi fasik seperti yang dituduhkan teman-temannya. Ayub juga tidak menarik kasusnya. Ia hanya mengatakan bahwa ia tidak tahu bagaimana harus menjawab Allah dan ia dengan demikian akan terus berdiam diri.

Renungkan: Mengakui ketidaktahuan kita dan sejenak berdiam diri di hadapan penderitaan akan lebih baik daripada merasa tahu dan terburu-buru menegur Allah.

(0.35) (1Tim 1:12) (sh: Kasih karunia melahirkan syukur (Jumat, 7 Juni 2002))
Kasih karunia melahirkan syukur

Salah satu kualitas yang sering dijumpai pada tokoh-tokoh besar adalah kesadarannya yang tajam akan kelemahannya sendiri, dan tidak malu untuk mengakui kelemahan tersebut. Kualitas ini jugalah yang kita jumpai pada diri Paulus. Sebagai salah seorang rasul yang terkemuka, Paulus, yang dulunya bernama Saulus, mau mengakui latar belakang kelabunya. Ia pernah menjadi seorang ganas dan penganiaya jemaat Allah. Namun, Paulus tidak pernah berusaha menutup-nutupi hal ini. Nas ini hanyalah salah satu dari beberapa bagian suratnya, yang secara blak-blakan menyaksikan masa lalunya yang kelam (bdk. Gal. 1).

Namun, ada hal lain yang perlu disimak dan dicermati dengan lebih mendalam. Di dalam nas ini, Paulus terus mengedepankan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatnya. Pengakuan atas masa lalu yang kelam tidak diikuti dengan membanggakan diri atas perubahan yang telah terjadi. Paulus mengakui bahwa Kristus Yesuslah yang menguatkannya, yang menganggapnya setia, serta memberikannya kepercayaan untuk terlibat dalam kegiatan pelayanan (ayat 12). Paulus mengakui bahwa semua yang terjadi semata-mata karena kasih karunia Tuhan itu telah dikaruniakan dengan limpah (ayat 13). Paulus mengakui bahwa Yesus telah mengasihani dirinya sebagai orang yang paling berdosa, dan telah menunjukkan kesabarannya (ayat 16).

Ada ungkapan yang mengatakan: 'Gratia' (anugerah) selalu melahirkan 'Gratitude' (syukur). Inilah yang dilakukan Paulus. Setiap kali Paulus mengenang kembali jalan hidupnya, maka selalu akan timbul dalam hatinya penuh syukur, suatu doksologi/puji-pujian kepada Allah (ayat 17).

Renungkan: Makin lama seseorang menjadi Kristen, makin besar kemungkinan datangnya godaan untuk menganggap keselamatan dan kasih karunia Tuhan sebagai upah yang pantas atas kesediaan orang itu mengikut Tuhan. Anggapan ini adalah penghinaan bagi kasih karunia dan anugerah Tuhan. Seharusnya, rentang waktu itu membuat Kristen makin hari makin takjub, makin bersyukur dan makin bertekad untuk melayani Allahnya.



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.20 detik
dipersembahkan oleh YLSA