Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, ^a  karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, ^b 

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah ^f  terhadap saudaranya harus dihukum; ^g  siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama ^h  dan siapa yang berkata: Jahil ¹ ! harus diserahkan ke dalam neraka ⁱ  yang menyala-nyala.

Karena dahulu ^z  kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.

pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran.

Aku berhutang ^e  baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.

Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu ^w  terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal. ^x "

Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.

Demikianlah engkau mengadakan pembalasan ^l  terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal ^m  dan tidak bijaksana? ⁿ  Bukankah Ia Bapamu ^o  yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau? ^p 

Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya? ^b 

Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak ^m  Tuhan.

Hukuman bagi si pencemooh tersedia dan pukulan bagi punggung orang bebal. ^j 

Mendengar hardikan ^a  orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh.

Janganlah lekas-lekas marah ^f  dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. ^g 

Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai, ^a  dan pentung untuk punggung orang bebal. ^b 

Orang yang bodoh melipat tangannya ^k  dan memakan dagingnya sendiri.

Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria. ^z 

Karena seperti bunyi duri ^b  terbakar di bawah kuali, demikian tertawa ^c  orang bodoh. Inipun sia-sia.

Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.

Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya ¹ ,

Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh.