Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk manusianya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.0067608636364) (Mat 22:46) (jerusalem: yang dapat menjawabNya) jawab yang tepat ialah: Meskipun karena asal usul manusiaNya, bdk Mat 1:1-17, memang keturunan Daud, namun Mesias mempunyai juga ciri ilahi. Karena itu Mesias melebihi Daud, sebagaimana juga dinubuatkan oleh Daud.
(0.6292255) (Yoh 7:14) (jerusalem) Bagian ini terdiri atas unsur yang berbeda-beda dan dipersatukan oleh sebuah pikiran bersama: keraguan tentang asal-usul Yesus: 1) Asal manusiaNya menyelubungi asal ilahiNya: bagaimanakah Ia mempunyai pengetahuan sebab memang tidak berguru pada para rabi? Yoh 7:14-18; orang tahu tentang masa mudaNya, jadi mustahillah Ia Mesias, Yoh 7:25-30. 2) Orang yakin Yesus lahir di Nazaret, maka mustahillah Ia Mesias, Yoh 7:40-52. Apa yang dikatakan tentang "pergiNya" Yesus, Yoh 7:33-36, bersangkutan dengan apa yang dikatakan tentang asal ilahiNya: Manusia Kristus pergi ke tempat di mana Ia selalu tetap ada (karena keilahianNya) bdk Yoh 7:29 dan Yoh 7:34. Ayat Yoh 7:19-24 yang berupa konklusi untuk Yoh 5:1-16 ada di luar konteksnya.
(0.50338043181818) (Mat 5:1) (sh: Siapakah saya? (Rabu, 31 Desember 1997))
Siapakah saya?

Siapakah saya?
Pada akhir tahun ini, baiklah kita mencoba mawas diri. Bila sampai saat ini kita masih diberi hidup dan kesehatan, nyatalah besar anugerah dan sayang-Nya atas kita. Dalam pelayanan Yesus, tidak semua orang yang telah menerima pertolongan-Nya akan menjadi murid atau pengikut-Nya. Pengikut Tuhan memiliki ciri yang jelas karena Ia membuat berbagai tuntutan yang tinggi dan harus terjelma dalam hidup orang yang meresponi-Nya.

Pola hidup baru. Tuhan ingin para pengikut-Nya bahagia. Itu pasti! Namun kebahagiaan itu dikaitkan dengan mutu manusianya, bukan apa yang dimilikinya. Kebahagiaan diawali pertobatan, yaitu perpalingan hidup dari perbuatan, kebiasaan, budaya salah dlsb. Kesadaran akan betapa miskinnya kita di hadapan Allah, menjadi titik tolak dari proses pemuridan selanjutnya, yang kelanjutannya masih perlu kita tapaki. Semakin dekat Dia semakin kita mirip Dia dan sifat-sifat-Nya. Lemah lembut bukannya keras, lapar dan haus akan kebenaran bukannya kecemaran, murah hati bukannya kikir atau tamak, berhati murni, juru damai. Itulah jalan bahagia, jalan penuh tuntutan harga namun juga jalan hidup sepenuhnya dalam pembentukan Tuhan.

Renungkan: Anda akan bahagia esok bila meresponi pembentukan Allah atas Anda dengan meninggalkan yang lama.

(0.44045786363636) (Mat 5:1) (sh: Kebahagiaan Sejati (Sabtu, 7 Januari 2017))
Kebahagiaan Sejati

Dalam khotbahnya, Yesus mengajarkan kepada semua orang, termasuk para murid (1-2), tentang siapa yang disebut berbahagia. Yakni, orang yang miskin secara rohani karena mereka memiliki Kerajaan Allah (3). Allah akan senantiasa memerintah dan memelihara hidupnya. Orang yang sangat berduka atas dosa-dosanya (4, bdk. Mzm. 51), akan mendapatkan penghiburan dari Tuhan, berupa anugerah pengampunan baginya (lih. 1Yoh. 1:9; Yes. 1:18). Orang yang lemah lembut (5). Mereka memiliki kerendahan dan kelembutan hati seperti Yesus. Kelak mereka akan memiliki, bahkan memerintah bersama-sama Yesus atas bumi yang baru (Why. 20-22; Mzm. 37:11). Orang yang kelaparan dan haus akan kebenaran (6). Mereka akan mencari dan menemukan Allah sebagai satu-satunya sumber kebenaran yang sanggup memuaskannya. Orang yang murah hati (7). Mereka berjiwa pengampun dan berbelas kasihan kepada orang yang menderita. Kepadanya Allah akan menyatakan kemurahan-Nya yang berlimpah-limpah (lih. Kel. 34:6-7a).

Orang yang hatinya disucikan oleh Allah (8). Sebab mereka bisa memiliki persekutuan yang intim dengan Allah dan mengalami-Nya ("melihat-Nya") dalam pergumulan hidup yang riil. Orang yang berdamai dengan sesamanya (9) dan membawa orang lain berdamai dengan Allah. Mereka inilah yang disebut sebagai anak-anak Allah. Orang yang mengambil bagian dalam kehidupan Yesus dan para nabi-Nya. Mereka berani menanggung cela, aniaya, dan fitnah (10-11). Tuhan tentu tahu untuk memberikan upah yang sepadan baginya di surga (12).

Kita diingatkan bahwa kebahagiaan yang sejati bukan masalah fisik atau materi, melainkan rohani. Sumber kebahagiaan yang sejati itu berasal dari Tuhan. Dunia mungkin menawarkan kebahagian. Namun sifatnya sementara dan terbatas.

Menjadi orang yang berbahagia perlu mawas diri dan selalu mengevaluasi diri, apa atau siapa yang kita kejar dalam hidup ini? Marilah kita mengejar hal-hal rohani lebih dari hal-hal jasmani atau materi. [RH]


Baca Gali Alkitab 1

Matius 5:1-12

Khotbah di Bukit adalah ajaran iman dan panduan hidup bagi orang-orang percaya. Dalam ajaran itu, umat Allah dipanggil melakukan 10 Jalan Kebahagiaan. Dengan mempraktikkan hal itu, diharapkan setiap orang percaya menjadi terang dan garam dunia.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dilakukan Yesus di atas bukit (1-2)?
2. Apa yang dikatakan tentang orang miskin (3)?
3. Apa yang dikatakan tentang orang berdukacita (4)?
4. Apa yang dikatakan tentang lemah lembut (5)?
5. Apa yang dikatakan tentang orang yang lapar dan haus (6)?
6. Apa yang dikatakan tentang orang yang murah hati (7)?
7. Apa yang dikatakan tentang orang yang suci hatinya (8)?
8. Apa yang dikatakan tentang orang yang membawa damai (9)?
9. Apa yang dikatakan tentang orang yang dianiaya (10)?
10. Mengapa orang yang dicela dan dianiaya disebut berbahagia (11-12)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang dimaksud dengan kata "Berbahagialah"?
2. Mengapa Khotbah di Bukit penting buat orang-orang percaya?

Apa respons Anda?
1. Sudahkah Anda melakukan dan menerapkan Khotbah di Bukit? Jika belum, apa tekad Anda?
2. Allah menghendaki umat-Nya menjadi sempurna seperti diri-Nya. Apa yang ingin Anda katakan kepada Allah dalam doa?

Pokok Doa:
Memohon kepada Tuhan agar hidup sehari-hari sesuai dengan ajaran-Nya dalam Khotbah di Bukit.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA