Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Orang yang bodoh banyak bicaranya, meskipun orang tidak tahu apa yang akan terjadi, dan siapakah yang akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?

Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.

Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan.

Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.

Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.

Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka lebih tua dari pada dia.

Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.

Kepadamulah kupusatkan perhatianku, tetapi sesungguhnya, tiada seorangpun yang mengecam Ayub, tiada seorangpun di antara kamu menyanggah perkataannya.

Mereka memuntahkan kata-kata yang kurang ajar dan semua orang yang melakukan kejahatan itu menyombong.

supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.

Lalu kudengar suara ucapannya, dan ketika aku mendengar suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku tertelungkup dengan mukaku ke tanah.

(31-19) Biarlah bibir dusta menjadi kelu, yang mencaci maki orang benar dengan kecongkakan dan penghinaan!

bukan kepada banyak bangsa-bangsa yang berbahasa asing dan yang berat lidah, yang engkau tidak mengerti bahasanya. Sekiranya aku mengutus engkau kepada bangsa yang demikian, mereka akan mendengarkan engkau.

Berkatalah mereka: "Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!"

Sebab mereka itu suatu bangsa yang tidak punya pertimbangan, dan tidak ada pengertian pada mereka.

Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?

(55-10) Bingungkanlah mereka, kacaukanlah percakapan mereka, ya Tuhan, sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan dalam kota!

(81-13) Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri!

Banyak kali dilepaskan-Nya mereka, tetapi mereka bersikap memberontak dengan rencana-rencana mereka, tenggelam dalam kesalahan mereka.

Pedang akan mengamuk di kota-kota mereka, akan memusnahkan palang-palang pintu mereka, dan akan memakan mereka di benteng-benteng mereka.