Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Suap yang telah kaumakan, kau akan muntahkan, dan kata-katamu yang manis kausia-siakan.

Orang fasik menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum.

Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.

Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung.

ia tidak akan mau menerima tebusan suatupun, dan ia akan tetap bersikeras, betapa banyakpun pemberianmu.

Memandang bulu tidaklah baik, tetapi untuk sekerat roti orang membuat pelanggaran.

Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.

Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.

Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.

Pemberian dengan sembunyi-sembunyi memadamkan marah, dan hadiah yang dirahasiakan meredakan kegeraman yang hebat.

Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.

Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut.

Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di depanmu.

Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.

Dengan keadilan seorang raja menegakkan negerinya, tetapi orang yang memungut banyak pajak meruntuhkannya.

Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.

Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.