Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Ia masih akan membuat mulutmu tertawa dan bibirmu bersorak-sorak.

Aku menjadi tertawaan sesamaku, aku, yang mendapat jawaban dari Allah, bila aku berseru kepada-Nya; orang yang benar dan saleh menjadi tertawaan.

(41-20) Gada dianggapnya jerami dan ia menertawakan desingan lembing.

Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan dan binatang liar tidak akan kautakuti.

(39-10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;

(39-21) Apabila ia dengan megah mengepakkan sayapnya, maka ia menertawakan kuda dan penunggangnya.

(39-25) Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang.

"Tetapi sekarang aku ditertawakan mereka, yang umurnya lebih muda dari padaku, yang ayah-ayahnya kupandang terlalu hina untuk ditempatkan bersama-sama dengan anjing penjaga kambing dombaku.

Bila cemeti-Nya membunuh dengan tiba-tiba, Ia mengolok-olok keputusasaan orang yang tidak bersalah.

Hal itu dilihat oleh orang benar dan mereka bersukaria; orang yang tidak bersalah mengolok-olok mereka:

Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis,

Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.

Tetapi sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka.

Bila aku berpikir: Aku hendak melupakan keluh kesahku, mengubah air mukaku, dan bergembira,

Dia yang menggiring menteri dengan telanjang, dan para hakim dibodohkan-Nya.

Aku tersenyum kepada mereka, ketika mereka putus asa, dan seri mukaku tidak dapat disuramkan mereka.