Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Besok pagi kamu harus tampil ke muka suku demi suku dan suku yang ditunjuk oleh TUHAN harus tampil ke muka kaum demi kaum, dan kaum yang ditunjuk oleh TUHAN harus tampil ke muka keluarga demi keluarga dan keluarga yang ditunjuk oleh TUHAN harus tampil ke muka seorang demi seorang.

Yosua telah mengambil kira-kira lima ribu orang, lalu disuruhnya mereka bersembunyi di antara Betel dan Ai, di sebelah barat kota itu.

Raja-raja ini bersekutu dan datang berkemah bersama-sama dekat mata air Merom untuk memerangi orang Israel.

Dan Kaleb menghalau dari sana ketiga orang Enak, yakni Sesai, Ahiman dan Talmai, anak-anak Enak.

Mulai dari Ekron sampai ke laut, segala yang di sisi Asdod dan desa-desanya,

Itulah milik pusaka bani Zebulon menurut kaum-kaum mereka; kota-kota tadi dengan desa-desanya.

Itulah milik pusaka suku bani Isakhar menurut kaum-kaum mereka, kota-kota itu dengan desa-desanya.

Itulah milik pusaka suku bani Asyer menurut kaum-kaum mereka; kota-kota tadi dengan desa-desanya.

Itulah milik pusaka suku bani Naftali menurut kaum-kaum mereka; kota-kota itu dengan desa-desanya.

Itulah milik pusaka suku bani Dan menurut kaum-kaum mereka; kota-kota tadi dengan desa-desanya.

Seluruhnya kota-kota kepunyaan anak-anak Harun, para imam itu, ada tiga belas kota dengan tanah-tanah penggembalaannya.

Dan dari suku Manasye yang setengah itu: Taanakh dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Gat-Rimon dengan tanah-tanah penggembalaannya: dua kota.

Seluruhnya kota-kota itu ada sepuluh, dengan tanah-tanah penggembalaannya, ditentukan bagi kaum-kaum yang masih tinggal dari antara keturunan Kehat.

Lalu Yosua memanggil orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu,

Dari sana mereka bergerak menyerang penduduk Debir. Nama Debir dahulu adalah Kiryat-Sefer.

Sedang mereka berlambat-lambat, Ehud meloloskan diri; ia lewat dari batu-batu berpahat dan meloloskan diri ke arah Seira.

Lalu turunlah para bangsawan yang terluput, umat TUHAN turun bagi-Nya sebagai pahlawan.

Tetapi suku Zebulon ialah bangsa yang berani mempertaruhkan nyawanya, demikian juga suku Naftali, di tempat-tempat tinggi di padang.

Air diminta orang itu, tetapi susu diberikannya; dalam cawan yang indah disuguhkannya dadih.

Ketika Zebul, penguasa kota itu mendengar perkataan Gaal bin Ebed, bangkitlah amarahnya.