Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Dunia orang mati terbuka di hadapan Allah, tempat kebinasaanpun tidak ada tutupnya.

Siapakah seperti Ayub, yang minum hujatan terhadap Allah seperti air,

Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku.

Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya.

Namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.

Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.

Nyala cintaku menghabiskan aku, sebab para lawanku melupakan segala firman-Mu.

Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap,

Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka.

cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,

Walaupun kebenciannya diselubungi tipu daya, kejahatannya akan nyata dalam jemaah.

Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.

Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.

Penghuni Madmena lari jauh-jauh, penduduk Gebim pergi mengungsi.

Dalam tahun matinya raja Ahas datanglah ucapan ilahi ini:

Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari, diberi petunjuk oleh Allahnya.